navigasi

Senin, 30 November 2015

Setegar Salman Al Farisi

Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.

Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.

”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

”Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.

”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.

”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.

”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”

♥♥♥

Tak mudah menjadi lelaki sejantan Salman. Tak mudah menjadi sahabat setulus Abud Darda’. Dan tak mudah menjadi wanita sejujur shahabiyah yang kelak kita kenal sebagai Ummud Darda’. Belajar menjadi mereka adalah proses belajar untuk menjadi orang yang benar dalam menata dan mengelola hati. Lalu merekapun bercahaya dalam pentas sejarah.”Cinta yang berbingkai keimanan, tak akan pernah meminggirkan rasa cinta pada Allah dan RasulNya.

Judul Asli: Menjaga, Menata, lalu Bercahaya | Ditulis Oleh Ust. Salim A. Fillah

Rabu, 04 November 2015

Makna Pertemuan




Sahabat.. Pernahkah berfikir kenapa kita dipertemukan?

Allah mempertemukan kita untuk satu alasan. Entah untuk memberi atau menerima. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah untuk bercerita atau mendengarkan. Entah untuk sesaat atau selamanya. Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Semua tidak ada yang sia-sia, karena Allah yang mempertemukan.

Hidup kita saling bertaut, bersinggungan. Bisa jadi kehadiran kita adalah jawaban atas do'a-do'a sahabat kita, sebagaimana mereka pun adalah jawaban atas do'a-do'a kita. Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu-ribu kilometer kita tetap akan dipertemukan, dalam satu ikatan bernama ~UKHUWAH~

Disini, selalu membuatku ingin tetap tinggal, didalam hati dan do'a-do'a sahabat. Sampai detik ini kita hebat. Detik berikutnya, semoga makin hebat

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
Apabila penghuni syurga telah masuk ke dalam syurga, lalu mereka tidak menemui sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu sewaktu di dunia. Mereka pun bertanya kepada Allah tentang sahabat mereka, "Ya Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami." Lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Pergilah kamu ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarah." (HR. Ibnul Mubarok)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan Nabi, dan bukan pula Syuhada. Tetapi para nabi dan syuhada cemburu pada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka. "Ya Rasulullah, beritahukanlah kepada kami, siapa mereka?" Ujar sahabat, "Agar kami bisa turut mencintai mereka." Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab : “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka. Demi Allah, wajah-wajah mereka pada hari itu bersinar bagaikan cahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Mereka tidak takut di saat manusia takut, dan mereka tidak sedih di saat manusia sedih.” (HR. Abu Dawud)
Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam membacakan ayat Al-Qur'an : "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati". (QS. Yunus : 62)
Dalam Hadits lain disebutkan :
Di sekitar Arsy Allah ada menara-menara dari cahaya, didalamnya terdapat orang-orang yang pakaiannya dari cahaya, wajah-wajah mereka bercahaya, mereka bukan Nabi atau pun Syuhada. Para Nabi dan syuhada iri kepada mereka. Ketika ditanya para sahabat, “Siapakah mereka itu ya Rasulullah?” Lalu Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Semoga kita adalah golongan orang-orang yang dicemburui oleh para Nabi dan Syuhada. Semoga ukhuwah kita yang terjalin dilandasi oleh kasih sayang dan saling mencintai karena Allah, Aamiin Allahumma Aamiin.

dikutip dari tulisan sahabat seiman

Minggu, 13 September 2015

one step closer

Kata orang kita itu kurang piknik, tetapi ternyata kita ini kurang tilawahnya :')
one step closer with Quran
one step closer to Jannah
 




Senin, 31 Agustus 2015

Kisah Keluarga Romantis di Zaman Rasulullah

Mengenal Suhail bin Amr

Suhail bin Amr adalah pemimpin bani amir, dikenal juga dengan Abu Yazid. Ia mempunyai kemuliaan dan kedudukan tinggi di kalangan kaum Quraisy, layaknya Abu Jahal, Uthbah bin Rabiah, Abu Sufyan, dll.
Anak laki-lakinya bernama Abdullah dan Abu Jandal. Anak perempuannya, Sahlah, istri dari abu hudzaifah yang merupakan anak dari Uthbah bin Rabiah. (Mungkin ada lagi, tapi setelah mencari kesana kemari, yang saya tahu hanya tiga ini)

Kemampuan berpidato dan diplomasinya sudah sangat dikenal. Ia juga ingin mewariskan kemampuannya itu ke kedua anak laki-lakinya. Karena itu, setiap kali suhail berjalan-jalan atau menghadiri pertemuan-pertemuan pembesar Quraisy, Abdullah dan Abu Jandal selalu dibawa besertanya.

Polemik karena keislaman keluarganya

Ketika Rasulullah menyerukan islam di Makkah, Suhail bin Amr termasuk salah satu orang yang sangat kekeuh menentang islam. Ia senantiasa menghasut orang-orang agar membenci Rasulullah, dengan berpidato kemana-mana.

Tetapi ternyata, anak-anaknya, abdullah dan sahlah (istrinya abu hudzaifah), justru adalah orang yang pertama-tama masuk islam. Tidak lama kemudian, Suhail mengetahuinya. Kalau yang Sahlah, kepergok ketika shalat. Sedangkan abdullah, memang berani mengkonfrontasi Suhail dengan menyatakan keislamannya, yang ketika itu berkata (keren lah ini),

“Mana yang lebih kau sukai, lawan yang berani, terhormat dan berintegritas, atau pengikut yang pengecut yang tidak mempunyai integritas?”

“Jelas yang pertama, tapi yang terbaik adalah sekutu yang berintegritas.”

“Ketahuilah ayah, bahwa saya adalah muslim.”

Dan akhirnya Abdullah diusir, tidak diakui sebagai anak lagi.

Sedangkan Abu Jandal, yang sebenarnya sudah islam juga, masih menyembunykan keislamannya di depan ayahnya. Dia anak yang sangat patuh, Suhail pun sangat menyayanginya. Sepertinya terselip agenda dakwah dibalik kepatuhan Abu Jandal ini. Tapi Suhail masih saja bebal.

Abdullah hijrah ke habasyah lalu pulang lagi ke Makkah karena mengira islam telah menang. Ketika kembali ke Makkah, Suhail mengatur tipudaya untuk menangkap Abdullah. Abu jandal yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya mengungkapkan pada ayahnya bahwa ia juga telah islam. Suhail marah, dan memenjarakan kedua anaknya itu, Abdullah dan Abu Jandal.

Perang Badr dan Menjadi Tawanan

Ketika perang badar, Suhail termasuk baris depan pasukan Quraisy (sejenis panglima mungkin). Sebelum Suhail berangkat perang, anaknya, Abdullah, berpura-pura menyerah dan akan mengikuti Suhail berperang membela Quraisy. Suhail pun membebaskannya. Tapi di medan perang, Abdullah kabur dari pasukan Quraisy dan kembali berpihak ke Rasulullah.

Singkat cerita, kaum musyrikin quraisy kalah di perang badar, dan Suhail menjadi tawanan. Saat ditawan, ia melihat bagaimana muslim sangat baik dalam memperlakukan tawanan perang. Setelah tebusannya dibayar, Suhail pun akhirnya dibebaskan.

Ada riwayat mengatakan, sewaktu Suhail tertawan setelah perang Badar, Umar bin Khattab segera menuju kearahnya dan hendak mematahkan giginya agar tidak bisa lagi berpidato untuk menghasut orang dan menebar fitnah (ditonjok mungkin maksudnya), tapi Rasulullah mencegahnya dan bersabda kepada Umar,
“Biarlah. Mungkin suatu ketika gigi itu akan membuatmu senang.”

Akhirnya Suhail bin Amr dibiarkan hidup dan masih terus memerangi kaum Muslimin.

Negosiator Perjanjian Hudaibiyah

Di akhir tahun keenam hijrah, Rasulullah SAW bersama para sahabatnya pergi ke Makkah untuk melakukan umrah.  Keberangkatan mereka ini diketahui oleh Quraisy, hingga mereka pergi menghadang. Mereka bermaksud menghalangi kaum Muslimin berangkat ke kota Makkah. Utusan Quraisy datang silih berganti kepada Rasulullah untuk melarang kaum muslimin melakukan umrah, dengan berbagai ancaman dan lain lain. Tapi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena keteguhan hati Rasulullah dan kaum muslimin.

Karena para pembesar Quraisy tidak mengerti-mengerti juga, akhirnya Rasulullah mengutus Utsman bin Affan. Tapi Utsman tak kunjung kembali dan tersiar kabar kalau Utsman di bunuh. Mendengar itu, kaum muslilim berbai’at tidak akan meninggalkan tempat itu sebelum memerangi Quraisy. Belakangan diketahui berita itu tidak benar dan Utsman pun kembali dengan selamat.

Quraisy yang panik dan ketakutan akhirnya mengutus Suhail bin Amr untuk bernegosiasi dengan Rasulullah. Terjadilah perundingan yang berlangsung lama di antara mereka. Dengan pongahnya ia menolak ketika Rasulullah meminta perjanjian itu dibuka dengan “Bismillahirrahmanirrahiim.” Ia berkata,

“Demi Allah aku tidak tahu, siapa itu Ar Rahman? Tetapi tulislah Bismika Allahumma !”

Rasulullah mengalah. Kemudian ketika dituliskan, “Muhammad, utusan Allah.” Suhail langsung berkata,

 “Andaikata kami yakin bahwa engkau Rasulullah, kami tidak akan menghalangimu masuk Masjidil Haram dan tidak pula memerangimu. Karena itu tulislah Muhammad bin Abdullah !”

Rasulullah kembali mengalah dan memerintahkan Ali untuk menggantinya seperti permintaan Suhail. Dalam perundingan ini Suhail berusaha hendak mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya untuk Quraisy. Dan sepintas, ia terlihat berhasil, karena isi perjanjian itu seolah olah sangat merugikan kaum muslimin dan menguntungkan Quraisy.

Seketika setelah perjanjian itu disepakati, Abu Jandal yang berhasil melarikan diri dari makkah datang hendak menemui Rasulullah. Tapi dengan bermodalkan perjanjian itu, Suhail memaksa Abu Jandal untuk kembali lagi ke Makkah bersamanya, dan Rasulullah serta kaum muslimin tidak dapat mencegahnya, selain menasihati Abu Jandal untuk bersabar, karena Allah akan memberikan baginya kemudahan dan jalan keluar.

Fathul Makkah dan Islamnya Suhail bin Amr

Suhail beserta Shafwan bin Umayyah menghadang pasukan Khalid ketika fathul Makkah. Namun, karena kekuatannya sedikit, maka akhirnya mereka kabur. Suhail bersembunyi di rumahnya. Abdullah dan Abu Jandal mendatanginya dan mengajaknya untuk menyerah dan berislam. Karena Suhail masih sangat takut, mengingat ia sangat memusuhi islam sebelumnya, ia tidak berani datang, hingga akhirnya kedua anaknya memberikan jaminan keamanan untuknya.

Rasulullah amat pengasih, dengan sikap yang sangat lembut, beliau menyerukan ,

                “Semua kalian bebas..”

Segenap penduduk makkah yang dihantui ketakutan pun menjadi lega, begitu pula dengan Suhail. Ia terpesona dengan kebesaran Nabi Muhammad dan kebesaran islam. Hal ini menyadarkannya, sehingga ia menyerahkan dirinya kepada Allah dengan berislam dengan sebenar-benarnya.

Meninggalnya Rasulullah SAW

Ketika Rasulullah meninggal, beberapa kabilah mulai murtad dan sebagian warga Mekkah mulai goyah. Jika di Madinah ada Abu Bakr dengan pidatonya yang menguatkan kaum muslimin, maka di Makkah bangkitlah Suhail bin Amr sebagai orator ulung yang menyeru kepada kaumnya,

“Wahai penduduk Makkah. Janganlah kalian menjadi manusia yang paling akhir masuk ke dalam Islam, dan menjadi orang pertama yang murtad.
 Muhammad hanyalah manusia biasa yang telah diutus untuk menyampaikan amanah, menasihati umat.

 Islam telah menjadi agama yang Kaffah, yang menjadi pedoman dalam perbuatan seperti apa yang telah Rasulullah SAW lakukan.

 Demi Allah, agama ini akan menyebar luas dari ujung timur hingga ke barat.

 Maka janganlah kalian terpengaruh oleh orang-orang munafik.
…”
(terharu :') ) 

Dan benarlah Rasulullah, bahwa Suhail bin Amr suatu saat nanti melakukan sesuatu yang menyenangkan kaum muslimin dengan lisannya.

Masa Khalifah Umar

Pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, Suhail bersama beberapa pembesar Quraisy yang telah memeluk Islam, di antaranya Abu Sufyan akan menemui khalifah, tetapi mereka tertahan karena Umar belum mengijinkannya. Beberapa saat kemudian muncul beberapa orang yang dulunya adalah budak, tapi langsung diijinkan masuk oleh Umar. Abu Sufyan terlihat marah melihat perlakuan Umar tersebut, tetapi Suhail berkata,

“Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah melihat apa yang ada di wajah kalian. Sekiranya kalian ingin marah, marahlah pada diri kalian sendiri. Kita semua diseru kepada Islam, mereka bersegera menyambutnya, tetapi kalian terlambat. Sungguh keutamaan yang telah mereka peroleh dahulu lebih banyak yang terluput dari kalian, daripada sekedar keistimewaan pintu Umar yang kalian berlomba memasukinya.”

Suhail sangat mencintai kampung halamannya, Makkah. Tetapi, setelah kemenangan kaum muslimin di Syria, ia sudah meneguhkan hati ia akan berjihad di jalan Allah sampai ajal menjemputnya.  Ia berkata,

“Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 

‘Ketekunan seseorang pada suatu saat dalam perjuangan di jalan Allah, lebih baik baginya daripada amal sepanjang hidupnya.’ 

Maka sungguh Aku akan berjuang di jalan Allah sampai mati, dan takkan kembali ke Makkah!”

Ia pergi ke Syria untuk turut mengambil peran dalam peperangan disana, perang Yarmuk melawan bizantium. Setelah penaklukan syam, ia bergabung dengan pasukan yang berjaga di garis depan di Syam, dan menghabiskan sisa waktunya disana sampai ia meninggal karena penyakit tha’un. Inilah akhir kehidupannya, yang Allah telah mengganti keburukan keburukan yang dilakukan Suhail dengan kebaikan kebaikan.

Sosok islamnya Suhail bin Amr

Suhail adalah sahabat yang banyak melakukan shalat, puasa, dan sedekah. Ada yang mengatakan bahwa dia selalu berpuasa dan shalat tahajjud hingga kondisinya terlihat lusuh dan berubah. Dia banyak menangis jika mendengar ayat-ayat Al Qur`an.

Beberapa sahabat dan orang-orang yang datang sesudah mereka berkata,
“Tidak ada satu pun pembesar Quraisy yang belakangan masuk Islam, lalu masuk Islam ketika Fathul Makkah, yang lebih banyak shalatnya, puasanya, dan sedekahnya daripada Suhail. Bahkan tidak ada yang lebih semangat terhadap hal-hal yang mendukung kepada akhirat dibandingkan Suhail bin Amr.”

Bagaimana dengan kesungguhan Suhail dalam islam? Ia pernah berkata,
“Demi Allah. Saya tidak akan biarkan satu tempat pun yang di situ saya berada bersama kaum musyrikin melainkan saya berada di sana bersama kaum muslimin seperti itu juga. Tidak ada satu pun nafkah yang dahulu saya serahkan bersama kaum musryikin melainkan saya infakkan pula kepada kaum muslimin yang serupa dengannya. Mudah-mudahan urusanku dapat menyusul satu sama lainnya.”

Dulu ia tekun berdiri di depan berhala-berhala, maka setelah islamnya ia pun berbuat lebih dari itu di hadapan Allah. Ia senantiasa beribadah, mensucikan diri dan mendekatkan dirinya kepada Allah. Dulu ia berperang bersama orang-orang musyrik menghadapi islam,  maka setelah islamnya ia pun tampil sebagai mujahid yang gagah berani di barisan tentara islam.

Walaupun Suhail bin Amr baru berislam saat fathul makkah dan bukan sebelumnya, tetapi kita lihat keislaman dan keimanannya begitu tinggi, hingga dapat menguasai keseluruhan dirinya dan merubahnya menjadi seorang mujahid yang mati-matian berkorban di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Islam telah menempa dirinya, dengan semua bakat dan karakternya, ketika di sibghah dengan islam, terpaculah seluruhnya untuk menegakan kebenaran, dan senantiasa dalam keimanan. Masya Allah :')

Banyak yang bisa di ambil dari kisah ini :
- Kisah Suhail bin Amr yang tadinya sangat membenci islam dan akhrinya menjadi sangat mencintai islam, merupaka bukti Allah akan kekuasaan Allah dalam memberikan hidayah kepada setiap hambanya. Hal yang hampir serupa tidak hanya terjadi pada Suhail bin Amr tetapi juga pada Khalid binWalid yang mendapatkan julukan pedang Allah. Lalu ada Wahsyi bin Harb seorang bekas budak kulit hitam yang menjadi terkenal karena mampu membunuh seorang yang sangat di cintai Nabi Muhammad SAW yaitu pamanya yang memiliki julukan "Singa Allah" yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Wahsyi bin Harb juga berhasil membunuh Musailamah al-Kazzab seorang yang mengakui sebagai Nabi, orang yang sangat dibenci oleh umat islam. Dan masih banyak lagi kisah sahabat Nabi Muhamaad SAW yang mendapatkan hidayah islam.

- Selain kisah Suhail bin Amr, kisah di atas juga sangat menonjolkan kisah antara 2 putra Suhail bin Amr yaitu Abdullah dan Abu Jandal. Keduanya sama-sama memiliki rasa cinta terhadap islam. Tetapi diantara Abdullah dan Abu Jandal sangat memiliki perbedaan karakter. Abdullah yang sangat pemberani dan Abu Jandal yang sangat patuh. Dua orang anak yang dengan berat hati harus memerangi ayah yang mereka cinta. Namun akhirnya bisa berkumpul bersama ayahnya kembali dan berpeluk mesra dalam naungan Islam, inilah saat-saat romanti di keluarga Suhail bin Amr. Saat-saat “sedih” kembali mereka alami saat Abdullah bin Suhail syahid di perang Yamamah, namun inilah yang membakar semangat Abu Jandal dan Suhail sang ayah untuk segera menyusul Abdullah untuk berjihad di jalan Allah.

:')

Matur nuwun untuk refrensi tulisanya Kisah Suhail bin Amr .

Ibrah(Pelajaran) Air



Bagi yang beranggapan, hidup ini seperti air yang mengalir, ingatlah air selalu mengalir ke arah yang lebih rendah.




Tapi,

Ada saatnya air menguap untuk mencapai kembali puncak tertinggi,
Ada saatnya air melalui jeram yang deras dan berada pada aliran yang tenang,
Ada saatnya air melalui sungai, danau, masuk ke dalam tanah yang sempit dan berada di lautan yang luas.
Ada saatnya air menjadi manfaat dan ada saatnya menjadi bencana.

Retweet @Nurul_Ashri (Masjid Nurul Ashri)

'Ibrah air: Menuju hidup yg sampai. Empat hal yang kira pelajari dr air
Air bersifat jernih, maka awalilah segala sesuatu dgn kejernihan
Air juga selalu mengalir. 
Maka jangan pernah berhenti bergerak hingga sampai di tujuan akhir yakni khusnul khotimah
Beginilah sifat air tak pandang medan yg dtempuh tetap ikhlas menerima takdir
Berhikmah pada kejernihan air. Memandang segala sesuatu dangan pandangan bashirah

lagi-lagi tentang air 

Kelak akan kita temukan bahwa air dalam diri merupkan personifikasi dari surga
Allah telah menciptakan semua yagn berjalan di muka bumi ini dari air 
Ingatlah ketika berada didalam air kita harus mengetahui perbedaan tenggelam dan menyelam
cobalah menyelam dalam air , jangan sampai tenggelam dalam air

Selasa, 25 Agustus 2015

Jagalah Kemurnian Hati :')



Hati ini begitu jernih, jikat pikiran kotor tak mengotorinya
Hati ini begitu murni, jika prasangka buruk tak mencampurinya
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
Kalo kata Aa Gym , Jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati Cahaya Ilahi :') 
             


Hanya Allah lah yang mengetahui segala isi hati seperti firman Allah pada surat Fathir ayat 38

Quran, Surah Fatir, Ayat 38

artinya :"Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati" (QS Fathir:38).


INILAH TIGA TEMPAT PENENTRAM HATI
 (by: Rumah Zakat)

SUATU ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud ra, salah seorang sahabat utama Rasulullah saw. Kepadanya, orang tersebut mengungkapkan kegelisahan jiwanya dan keinginan untuk mendapatkan kedamaian serta ketentraman jiwa. ”Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah obat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak,” kata orang tersebut.

Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, tempat orang membaca Alquran. Engkau baca Alquran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau tempat kedua, engkau pergi ke majelis pengajian yang mengingatkan hatimu kepada Allah. Atau tempat ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat menyembah Allah. Bisa kau lakukan di tengah malam buta, di saat orang tengah tidur lelap, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati. Seandainya hatimu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah engkau kepada Allah hati yang baru, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu.” Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sesampainya di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya Alquran dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Pikirannya segar kembali, hidupnya terasa bergairah kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah Saw tersebut.
Wallahu a’lam

Rabu, 12 Agustus 2015

Sahabat Bagai Kepompong

Kawan Terbaik Adalah :
1. Seseorang yang dengan melihatnya mengingatkan kita kepada Allah
2. Seseorang yang dengan perkataanya bertambah amal kebaikan kita
3. Seseorang yang dengan amal-amalanya mengingatkan kita kepada akhirat
(Disarikan dari HR. Abu Ya'la)


Bahkan imam Al Ghazali berpendapat,
Persaudaraan (ukhuwah) itu bukan pada indahnya pertemuan,
bukan pula pada manisnya ucapan di bibir,
tetapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doa

Siapa kita, bisa dilihat dengan siapa kita berteman,
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”
 (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
 
 Semoga persaudaraan kita bisa membawa pada kebaikan dan bermanfaat ya shalihat ^^
Menjadikan kita sahabat di dunia dan di akhirat
aamiin Ya Rabbal alamin

Merriage is a Lifetime Commitment

Beberapa Nasehat tentang penikahan oleh Ust Felix  Siauw :

1. Pernikahan itu ibadah yang paling lama kita jalani | karenanya ia setengah dari agama yang kita yakini
2. Tersebab pernikahan adalah ibadah yang terlama | maka ia harus dipersiapkan dengan sebaiknya
3. Kecukupan pernikahan tidak pernah disyaratkan pada materi | namun lebih kepada keimanan serta pada kedewasaan emosi
4. Nafkah tidak pernah jadi syarat bolehnya menikah | hanya saja yang sudah menikah wajib memberi nafkah
5. jadi apa yang menentukan lelaki siap atau tidaknya menikah? | kapan kita mengetahui nikah itu akan jadi ibadah?
6. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan dirinya dan meyakinkan calon istrinya
7. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan walinya dan meyakinkan wali calon istrinya
8. meyakinkan diri sendiri untuk menikah bisa didapatkan | bila dia memahami betul apa tujuannya menikah
9. tujuan menikah itu memuliakan sunnah, sesuai fitrah penciptaan | membentuk keluarga ibadah, dan mendidik anak-anak
10. tujuan menikah itu membentuk keluarga agar jadi pengemban dakwah | untuk melanjutkan perjuangan dan menyeru manusia menyembah Allah
11. saat seorang lelaki mengerti arti "lillah" | maka dia pasti yakin untuk menikah
12. sedang meyakinkan calon istri yang salihah | hanya bisa dilakukan oleh lelaki salih
13. maka lelaki salih sibuk memantaskan diri untuk mengetahui | hak dan kewajibannya sebagai seorang suami dan ayah
14. lelaki salih akan belajar menguatkan aqidahnya | karena dia tahu dia akan jadi tumpuan
15. dia akan mengetahui tentang halal-haram syariatnya | karena dia memimpin dan dijadikan tempat bertanya
16. dia akan belajar jadi teladan dalam Islam dengan berdakwah | karena dia berada di depan dan jadi panutan keluarganya
17. lelaki salih mengeraskan tangannya dalam bekerja | saat bersama istri dia melembutkan untuk menyayangi
18. lantang suaranya dalam berdakwah | namun santun dalam menasihati
19. sedang meyakinkan walinya sendiri | itu datang dari penguasaan emosi
20. tenang saat diterpa masalah dan bersegera dalam mencari jalan keluar | berpikir untuk masa depan bukan hanya saat ini
21. bertanggungjawab atas dirinya dan apa yang dipimpinnya | diam dan berbicara pada saat yang tepat dan benar
22. tidak lekas amarah dan mudah memaafkan saat yang lain salah | diam saat amarah dan mendahulukan meminta maaf saat salah
23. bukan menyalahkan tapi menuntun | bukan menghina tapi membimbing
24. adapun meyakinkan wali calon istrinya? | itu mudah bila lelaki bisa menggantikan fungsi ayah calon istrinya
25. berilah dia makan sebagaimana ayahnya memberinya | berilah dia kasih sayang sebagaimana ayahnya mengasihinya
26. bermainlah dengannya dan bercandalah dengannya | layaknya ayahnya menjaga dan melindungi putrinya
27. ajari, pimpin dan tuntun ia ke surganya Allah | halangi, kawal dia dari murka Allah | sebagaimana ayahnya telah melakukannya
28. lindungi dia dan berilah dia kenyamanan disisimu | sebagaimana ayahnya telah memeluk dan melindingi
29. dan ingat baik baik, bila tidak ada iman maka semua takkan ada artinya | karena keyakinan yang benar itu semua dari keimanan
30. bila iman yang benar sudah di dalam dada maka menikahlah | maka Allah pasti akan membantu hamba-Nya yang menikah karena-Nya
31. bila belum bisa memenuhi dan meyakinkan kesemuanya | maka berpuasalah dan pantaskan dirimu dengan kebaikan
32. jangan memaksa cinta dengan hubungan yang tak pantas | yang akan ada hanya maksiat dan perbuatan dosa nan tercela
33. dan maksiat takkan pernah jadi jalan untuk memampukan diri | yang ada hanyalah kehancuran dan musibah yang kelak disesali
34. ‪#‎CintaMulia‬ hanya ada bila diawali dengan taat | #CintaMulia akan ada bila kita berani akhiri maksiat


Adapun beberapa nasehat lainya yang dikutip dari beberapa sumber :

1. Jangan pernah dendam kepada istri atau suamimu. (Always forgive and forget)
2. Hargailah pendapat satu sama lain, pernikahan bukan dibangun karena pendapat satu orang saja.
3. Imbangi antara waktu me-time, waktu untuk suami/istri dan anakmu.
4. Sebagai istri, belajarlah masak untuk menyenangi suamimu.
5. Ketahui dan hargai perbedaan antara kalian.
6. Belajarlah untuk bersabar dan berusahalah untu berkompromi.
7. Jangan buat setiap masalah menjadi besar, tapi buatlah masalah menjadi kecil.
8. Nikmati waktu bersama keluargamu, karena tanpa kamu sadari waktu itu akan tearsa sangat cepat.
9. Jujur satu sama lain.
10. Kalian tidak perlu setuju dengan segala hal , tapi hargailah perbedaan tersebut.
11. Never stop cuddling
12. Percayalah bahwa hal-hal sulit dalam pernikahan bisa dilalui, asal kalian bisa menjalaninya bersama.
13. Remember, marriage is a lifetime commitment.
14. Jangan lupa untuk tertawa, bahkan hal-hal bodoh sekalipun.
15. Ada kalanya pekerjaan istri yang akan menopang keluarga dan masakan suami yang menjadi favorit keluarga.
16. Di situasi sesulit apapun, kebahagian akan selalu ada jika kalian bisa melihat dari sisi yang berbeda.
17. Jangan pernah berhenti merayu satu sama lain
18. Selalu ucapkan selamat pagi dan tidur nyenyak
19. Dalam hal membesarkan anak, suami dan istri harus saling sepakat.
20. Suami adalah kepala keluarga, namun istri tetap otak dalam keluarga.
21. Rayakan setiap momen dalam keluarga.
22. Selalu lakukan hal-hal yang kalian suka.

Pernikahan itu ibadah yang paling lama kita jalani, 
Sangatlah berpengaruh akankah membawa kita menuju surga atau ke neraka,
Maka mulailah dengan niatan ibadah kepada Nya,
Pertahankanlah dengan berjuang bersama mencapai ridho Nya.

Kamis, 30 Juli 2015

Sabo Dam

 
SABO adalah istilah yang berasal dari Jepang yang terdiri dari kata SA yang berarti pasir (sand) dan BO yang berarti penanggulangan (prevention).
Jadi kata SABO mempunyai arti: Penanggulangan bencana yang diakibatkan pergerakan tanah atau sedimen yang dibawa oleh aliran air. Kata SABO diusulkan oleh seorang ahli konservasi dari Amerika Serikat, yang bernama Dr. Lowdermilk pada kunjungannya ke Jepang pada tahun 1951.
Pergerakan tanah oleh aliran air atau erosi telah menyebabkan masalah besar karena telah banyak menimbulkan kerusakan, sehingga beberapa negara melaksanakan penanggulangan guna mengatasinya, seperti:

PERANCIS
Pada tahun 1718 diperkenalkan undang-undang pencegahan perusakan hutan dan gunung dengan istilah Restoration des Montagnes selanjutnya disebut sebagai Correcto et Reboisment. Dari sinilah kegiatan sabo mulai diperkenalkan di Eropa.
AUSTRIA
Pada tahun 1882 terjadi banjir besar di Austria, kemudian pemerintahnya mulai mengembangkan sabo di daerah pegunungan Alpen dengan istilah Wildbach Verbauung.
SWISS
Sabo kemudian juga dikembangkan di negeri Swiss dan pekerjaan ini ditujukan untuk usaha pencegahan tanah atau salju yang longsor dan disebut dengan istilah Lawinen Verbauung.
JEPANG
Di negeri ini sabo mulai dikembangkan pada jaman Meiji tahun 1873 yang dimulai dengan terbitnya Undang-Undang Sabo di daerah sungai Yodo di Pulau Honsyu.
INDONESIA
Di Indonesia teknik sabo diperkenalkan pertama kali oleh seorang tenaga ahli Jepang, Mr. Tomoaki Yokota pada tahun 1970, untuk menangani masalah banjir lahar di daerah vulkanik, yaitu Gunung Merapi, Gunung Kelud dan Gunung Agung. Lalu di Gunung Semeru dan Gunung Galunggung yang meletus kemudian. Di samping itu juga untuk menangani masalah erosi dan sedimentasi di daerah non-vulkanik di beberapa daerah di luar Jawa.

FUNGSI SABO
Secara umum sabo dapat berfungsi untuk berbagai keperluan, seperti:
  1. Melindungi manusia dan tempat tinggal beserta harta kekayaan mereka dari gangguan bencana alam yang diakibatkan oleh erosi dan aliran sedimen.
  2. Memelihara kelestarian alam dan lingkungannya.
  3. Melindungi daerah perkotaan, pedesaan serta bangunan-bangunan dan fasilitas umum dari bencana yang diakibatkan oleh aliran sedimen.
  4. Dapat membantu pengembangan daerah melalui pemanfaatan bangunan sabo secara serba guna.
Secara teknis, sabo mempunyai fungsi menjaga erosi permukaan tanah, menstabilkan dasar dan tebing sungai, mengurangi kecepatan banjir serta menampung aliran sedimen.
Di Indonesia sabo telah diterapkan pada berbagai keperluan, seperti:
  1. Pengendalian lahar akibat letusan gunung api.
  2. Pengendalian erosi di hutan dan daerah-daerah pertanian.
  3. Pencegahan terhadap longsoran atau tanah runtuh.
Pencegahan erosi yang terjadi di pantai atau abrasi yang disebabkan oleh gelombang dan atau arus laut.

Sumber :
artikel Perum Jasa Tirta 1 

Contoh Pelaksanaan Flushing (Penggelontoran) Sedimen

Waduk Wlingi dan Lodoyo yang terletak di DAS Kali Brantas sangat rawan dipenuhi sedimen yang sebagian besar berasal dari aliran sedimen yang berasal dari Gunung Kelud yang meletus dalam interval 15 tahunan dimana letusan terakhir terjadi  pada bulan Pebruari 1990. 

Sebagai upaya untuk memelihara kapasitas tampungan efektif waduk secara rutin telah dilaksanakan pengerukan sedimen waduk. Selain kegiatan pengerukan sedimen waduk, upaya lain yang dilakukan agar waduk tetap memberikan manfaat yang optimal adalah dengan melaksanakan flushing sedimen. 

Flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo pada tahun 2012 dilaksanakan tanggal 13-15 April 2012. Dalam menunjang kegiatan flushing tersebut dilakukan pekerjaan persiapan sebagai penunjang kegiatan flushing antara lain : penyusunan jadwal (pelaksanaan) flushing waduk, pelaksanaan echosounding waduk sebelum flushing, penyusunan rencana operasi waduk saat flushing, koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait, koordinasi dengan Biro/Divisi serta pengaturan tugas dan alokasi sumberdaya. 

Pelaksanaan flushing dimulai dengan pengosongan Bendung Lodoyo pada tanggal 13 April 2012 pukul 20.00 WIB. Pada saat itu PLTA masih dapat beroperasi selagi debit inflow dan elevasi muka air memungkinkan. Pada pukul 23.37 WIB tanggal 13 April 2012 operasi PLTA dihentikan. Penghentian operasi PLTA pada Bendung Lodoyo dilakukan selama 95 jam, hal ini lebih lama dari rencana karena PT PJB PLTA Lodoyo juga melaksanakan kegiatan Annual Inspection (AI) turbin sampai dengan tanggal 17 April 2012. Sementara itu untuk pengosongan Waduk Wlingi dimulai pukul 00.00 WIB tanggal 14 April 2012. Penghentian operasi PLTA Wlingi dilakukan selama 38 jam 10 menit. Sedangkan penghentian layanan Irigasi Lodagung dimulai pada pukul 03.30 WIB pada tanggal 14 April 2012 dengan total waktu penghentian irigasi selama 25 jam. 

Pada saat pelaksanaan flushing juga dilakukan kegiatan pembersihan sedimen yang ada di depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo. Untuk pembersihan sedimen di depan intake PLTA Wlingi dilaksanakan tanggal 14 April 2012 dengan menggunakan 6 (enam) set sandpump dan dibantu tenaga manusia yang dikombinasikan dengan pengaturan buka tutup pintu air untuk melongsorkan sedimen yag ada di depan intake. Untuk pembersihan sedimen di depan intake PLTA Lodoyo juga dilakukan pada tanggal 14 April 2012 di lokasi weir intake Kolam Tandon Harian (KTH) Waduk Lodoyo yang dilaksanakan dengan tenaga manusia dan penyemprotan air dengan submersible pump.  

Flushing yang dilakukan di kedua waduk adalah untuk pemeliharaan volume tampungan efektif waduk, bukan flushing yang berkaitan dengan pengembalian total volume efektif waduk. Pada saat pelaksanaan flushing, sedimen langsung tergelontor ke hilir sehingga dapat menghemat biaya pengerukan, namun upaya ini menyebabkan operasi pembangkitan listrik dan suplai air untuk irigasi terhenti beberapa saat (jam). Kegiatan flushing sangat berperan dalam pembersihan sedimen/sampah yang ada di depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo. Untuk di PLTA Wlingi hal tersebut sangat penting untuk mengoptimalkan beban pembangkitan. Keuntungan lain yang diperoleh adalah PJT I tidak perlu menyediakan spoilbank sebagai tempat pembuangan sedimen. Di samping itu, sedimen yang digelontor diharapkan dapat mengurangi degradasi dasar sungai, khususnya di Kali Brantas bagian tengah dan hilir yang saat ini mengalami penurunan dari dasar sungai rencana.
 
Sumber :
Ada beberapa cara untuk mengatasi sedimentasi pada waduk, lebih lengkapnya bisa di lihat di link slide ppt disini. slide ppt ini merupakan bahan Seminar Nasional Magister Teknik Sipil Undip dengan tema Menuju Bendungan yang Aman dan Lestari

Pengelolaan Air Berwawasan Lingkungan


Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan air bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di bumi sangat penting. Tidak hanya manusia saja yang membutuhkan air, namun para binatang dan tumbuh-tumbuhan pun sangat tergantung dengan adanya air. Di dalam tubuh manusia dewasa, komposisi air mencapai 60%-70% sebagai penyusunnya atau sekitar 2/3 berat badan total. Jumlah tersebut sangat mendominasi tubuh kita, sehingga air mempunyai fungsi yang sangat banyak sekali bagi tubuh kita. Dengan bantuan teknologi saat ini, dapat dengan mudah kita lakukan pencarian apa saja fungsi dari air bagi tubuh kita.

Bumi tempat kita berpijak-pun mempunyai komposisi penyusun air sebanyak 71%, hal ini membuktikan bahwa air adalah zat yang sangat berperan penting dalam kehidupan kita, jadi bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila kebutuhan akan air tidak terpenuhi atau tidak kita kelola dengan sebaik-baiknya.
 
Air dalam jumlah berapa-pun dan dipergunakan untuk siapapun harus dikelola dengan baik. Kebutuhan air atau cairan di dalam tubuh manusia, menurut International Marathon Medical Directors Association (IMMDA), pemenuhan air di dalam tubuh manusia sebaiknya adalah dengan mengkonsumsi saat kita merasa haus atau dahaga saja atau sebesar 0,03 liter per-kg berat badan kita. Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan seberat 50 kg, maka konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk orang tersebut adalah tidak lebih dari 1,5 liter perhari. Rekomendasi ini menjadi sangat logis, karena berat badan seseorang tentunya berpengaruh juga dengan jumlah kebutuhan air yang harus diminumnya perhari.  Orang yang lebih gemuk tentunya membutuhkan air dalam jumlah yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan orang yang kurus. Jadi mengkonsumsi air minum harus dengan prinsip secukupnya atau tidak berlebihan.

Begitu pula pada pengelolaan air yang ada di permukaan bumi atau bias lebih mudah kita contohkan pengelolaan pada sungai-sungai yang ada di muka bumi. Pengelolaan air pada sungai juga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam pengelolaan sungai harus dilakukan dengan pendekatan yang terencana, terpadu, menyeluruh, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan serta dengan sistem pengelolaan yang terpadu dengan berlandaskan pengertian bahwa basin itu merupakan satu kesatuan wilayah (One River, One Plan, One Integrated Management).

Tujuan dari pengelolaan sungai yang berwawasan lingkungan adalah agar sebisa mungkin kita dapat menjaga kelestarian sumberdaya alam guna mendukung kehidupan ekosistem makhluk hidup yang ada di sungai. Tujuan lainnya adalah agar bila terjadi suatu kejadian bencana seperti banjir, efek negatif yang diakibatkan tidak besar.

Bencana alam seperti banjir bandang adalah suatu hal yang belum secara benar dan valid bias kita prediksikan kapan dan di mana akan terjadi, sehingga menjadi hal yang sulit bagi suatu pengelola sungai untuk bersiap-siap dalam mengantisipasi terjadinya banjir bandang. Namun dengan adanya pengelolaan sungai berwawasan lingkungan, efek-efek negatif yang muncul akan segera tertangani sehingga waktu yang dibutuhkan untuk me-recovery sungai tersebut tidak terlalu lama.

Sumber :
Perum Jasa Tirta 1