Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan air bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di bumi sangat penting. Tidak hanya manusia saja yang membutuhkan air, namun para binatang dan tumbuh-tumbuhan pun sangat tergantung dengan adanya air. Di dalam tubuh manusia dewasa, komposisi air mencapai 60%-70% sebagai penyusunnya atau sekitar 2/3 berat badan total. Jumlah tersebut sangat mendominasi tubuh kita, sehingga air mempunyai fungsi yang sangat banyak sekali bagi tubuh kita. Dengan bantuan teknologi saat ini, dapat dengan mudah kita lakukan pencarian apa saja fungsi dari air bagi tubuh kita.
Bumi tempat kita berpijak-pun mempunyai
komposisi penyusun air sebanyak 71%, hal ini membuktikan bahwa air
adalah zat yang sangat berperan penting dalam kehidupan kita, jadi bisa
kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila kebutuhan akan air tidak
terpenuhi atau tidak kita kelola dengan sebaik-baiknya.
Air dalam jumlah berapa-pun dan
dipergunakan untuk siapapun harus dikelola dengan baik. Kebutuhan air
atau cairan di dalam tubuh manusia, menurut International Marathon Medical Directors Association (IMMDA),
pemenuhan air di dalam tubuh manusia sebaiknya adalah dengan
mengkonsumsi saat kita merasa haus atau dahaga saja atau sebesar 0,03
liter per-kg berat badan kita. Jadi, misalnya seseorang memiliki berat
badan seberat 50 kg, maka konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk
orang tersebut adalah tidak lebih dari 1,5 liter perhari. Rekomendasi
ini menjadi sangat logis, karena berat badan seseorang tentunya
berpengaruh juga dengan jumlah kebutuhan air yang harus diminumnya
perhari. Orang yang lebih gemuk tentunya membutuhkan air dalam jumlah
yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan orang yang kurus. Jadi
mengkonsumsi air minum harus dengan prinsip secukupnya atau tidak
berlebihan.
Begitu pula pada pengelolaan air yang
ada di permukaan bumi atau bias lebih mudah kita contohkan pengelolaan
pada sungai-sungai yang ada di muka bumi. Pengelolaan air pada sungai
juga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam pengelolaan sungai
harus dilakukan dengan pendekatan yang terencana, terpadu, menyeluruh,
berkesinambungan dan berwawasan lingkungan serta dengan sistem
pengelolaan yang terpadu dengan berlandaskan pengertian bahwa basin itu
merupakan satu kesatuan wilayah (One River, One Plan, One Integrated Management).
Tujuan dari pengelolaan sungai yang
berwawasan lingkungan adalah agar sebisa mungkin kita dapat menjaga
kelestarian sumberdaya alam guna mendukung kehidupan ekosistem makhluk
hidup yang ada di sungai. Tujuan lainnya adalah agar bila terjadi suatu
kejadian bencana seperti banjir, efek negatif yang diakibatkan tidak
besar.
Bencana alam seperti banjir bandang
adalah suatu hal yang belum secara benar dan valid bias kita prediksikan
kapan dan di mana akan terjadi, sehingga menjadi hal yang sulit bagi
suatu pengelola sungai untuk bersiap-siap dalam mengantisipasi
terjadinya banjir bandang. Namun dengan adanya pengelolaan sungai
berwawasan lingkungan, efek-efek negatif yang muncul akan segera
tertangani sehingga waktu yang dibutuhkan untuk me-recovery sungai tersebut tidak terlalu lama.
Sumber :
Perum Jasa Tirta 1
Perum Jasa Tirta 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar