navigasi

Kamis, 30 Juli 2015

Pengelolaan Air Berwawasan Lingkungan


Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan air bagi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di bumi sangat penting. Tidak hanya manusia saja yang membutuhkan air, namun para binatang dan tumbuh-tumbuhan pun sangat tergantung dengan adanya air. Di dalam tubuh manusia dewasa, komposisi air mencapai 60%-70% sebagai penyusunnya atau sekitar 2/3 berat badan total. Jumlah tersebut sangat mendominasi tubuh kita, sehingga air mempunyai fungsi yang sangat banyak sekali bagi tubuh kita. Dengan bantuan teknologi saat ini, dapat dengan mudah kita lakukan pencarian apa saja fungsi dari air bagi tubuh kita.

Bumi tempat kita berpijak-pun mempunyai komposisi penyusun air sebanyak 71%, hal ini membuktikan bahwa air adalah zat yang sangat berperan penting dalam kehidupan kita, jadi bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila kebutuhan akan air tidak terpenuhi atau tidak kita kelola dengan sebaik-baiknya.
 
Air dalam jumlah berapa-pun dan dipergunakan untuk siapapun harus dikelola dengan baik. Kebutuhan air atau cairan di dalam tubuh manusia, menurut International Marathon Medical Directors Association (IMMDA), pemenuhan air di dalam tubuh manusia sebaiknya adalah dengan mengkonsumsi saat kita merasa haus atau dahaga saja atau sebesar 0,03 liter per-kg berat badan kita. Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan seberat 50 kg, maka konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk orang tersebut adalah tidak lebih dari 1,5 liter perhari. Rekomendasi ini menjadi sangat logis, karena berat badan seseorang tentunya berpengaruh juga dengan jumlah kebutuhan air yang harus diminumnya perhari.  Orang yang lebih gemuk tentunya membutuhkan air dalam jumlah yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan orang yang kurus. Jadi mengkonsumsi air minum harus dengan prinsip secukupnya atau tidak berlebihan.

Begitu pula pada pengelolaan air yang ada di permukaan bumi atau bias lebih mudah kita contohkan pengelolaan pada sungai-sungai yang ada di muka bumi. Pengelolaan air pada sungai juga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam pengelolaan sungai harus dilakukan dengan pendekatan yang terencana, terpadu, menyeluruh, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan serta dengan sistem pengelolaan yang terpadu dengan berlandaskan pengertian bahwa basin itu merupakan satu kesatuan wilayah (One River, One Plan, One Integrated Management).

Tujuan dari pengelolaan sungai yang berwawasan lingkungan adalah agar sebisa mungkin kita dapat menjaga kelestarian sumberdaya alam guna mendukung kehidupan ekosistem makhluk hidup yang ada di sungai. Tujuan lainnya adalah agar bila terjadi suatu kejadian bencana seperti banjir, efek negatif yang diakibatkan tidak besar.

Bencana alam seperti banjir bandang adalah suatu hal yang belum secara benar dan valid bias kita prediksikan kapan dan di mana akan terjadi, sehingga menjadi hal yang sulit bagi suatu pengelola sungai untuk bersiap-siap dalam mengantisipasi terjadinya banjir bandang. Namun dengan adanya pengelolaan sungai berwawasan lingkungan, efek-efek negatif yang muncul akan segera tertangani sehingga waktu yang dibutuhkan untuk me-recovery sungai tersebut tidak terlalu lama.

Sumber :
Perum Jasa Tirta 1 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar