Waduk Wlingi dan Lodoyo yang terletak di DAS Kali Brantas sangat rawan
dipenuhi sedimen yang sebagian besar berasal dari aliran sedimen yang
berasal dari Gunung Kelud yang meletus dalam interval 15 tahunan dimana
letusan terakhir terjadi pada bulan Pebruari 1990.
Sebagai upaya untuk memelihara kapasitas tampungan efektif waduk secara
rutin telah dilaksanakan pengerukan sedimen waduk. Selain kegiatan
pengerukan sedimen waduk, upaya lain yang dilakukan agar waduk tetap
memberikan manfaat yang optimal adalah dengan melaksanakan flushing sedimen.
Flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo pada tahun 2012 dilaksanakan tanggal 13-15 April 2012. Dalam menunjang kegiatan flushing tersebut dilakukan pekerjaan persiapan sebagai penunjang kegiatan flushing antara lain : penyusunan jadwal (pelaksanaan) flushing waduk, pelaksanaan echosounding waduk sebelum flushing, penyusunan rencana operasi waduk saat flushing, koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait, koordinasi dengan Biro/Divisi serta pengaturan tugas dan alokasi sumberdaya.
Pelaksanaan flushing dimulai dengan pengosongan Bendung Lodoyo
pada tanggal 13 April 2012 pukul 20.00 WIB. Pada saat itu PLTA masih
dapat beroperasi selagi debit inflow dan elevasi muka air
memungkinkan. Pada pukul 23.37 WIB tanggal 13 April 2012 operasi PLTA
dihentikan. Penghentian operasi PLTA pada Bendung Lodoyo dilakukan
selama 95 jam, hal ini lebih lama dari rencana karena PT PJB PLTA Lodoyo
juga melaksanakan kegiatan Annual Inspection (AI) turbin
sampai dengan tanggal 17 April 2012.
Sementara itu untuk pengosongan Waduk Wlingi dimulai pukul 00.00 WIB
tanggal 14 April 2012. Penghentian operasi PLTA Wlingi dilakukan selama
38 jam 10 menit. Sedangkan penghentian layanan Irigasi Lodagung dimulai
pada pukul 03.30 WIB pada tanggal 14 April 2012 dengan total waktu
penghentian irigasi selama 25 jam.
Pada saat pelaksanaan flushing juga dilakukan kegiatan
pembersihan sedimen yang ada di depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo.
Untuk pembersihan sedimen di depan intake PLTA Wlingi dilaksanakan
tanggal 14 April 2012 dengan menggunakan 6 (enam) set sandpump dan
dibantu tenaga manusia yang dikombinasikan dengan pengaturan buka tutup
pintu air untuk melongsorkan sedimen yag ada di depan intake. Untuk
pembersihan sedimen di depan intake PLTA Lodoyo juga dilakukan pada
tanggal 14 April 2012 di lokasi weir intake Kolam Tandon Harian (KTH) Waduk Lodoyo yang dilaksanakan dengan tenaga manusia dan penyemprotan air dengan submersible pump.
Flushing yang dilakukan di kedua waduk adalah untuk pemeliharaan volume tampungan efektif waduk, bukan flushing yang berkaitan dengan pengembalian total volume efektif waduk. Pada saat pelaksanaan flushing,
sedimen langsung tergelontor ke hilir sehingga dapat menghemat biaya
pengerukan, namun upaya ini menyebabkan operasi pembangkitan listrik dan
suplai air untuk irigasi terhenti beberapa saat (jam). Kegiatan
flushing sangat berperan dalam pembersihan sedimen/sampah yang ada di
depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo. Untuk di PLTA Wlingi hal tersebut
sangat penting untuk mengoptimalkan beban pembangkitan. Keuntungan lain
yang diperoleh adalah PJT I tidak perlu menyediakan spoilbank
sebagai tempat pembuangan sedimen. Di samping itu, sedimen yang
digelontor diharapkan dapat mengurangi degradasi dasar sungai, khususnya
di Kali Brantas bagian tengah dan hilir yang saat ini mengalami
penurunan dari dasar sungai rencana.
Sumber :
Ada beberapa cara untuk mengatasi sedimentasi pada waduk, lebih lengkapnya bisa di lihat di link slide ppt disini. slide ppt ini merupakan bahan Seminar Nasional Magister Teknik Sipil Undip dengan tema Menuju Bendungan yang Aman dan Lestari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar