navigasi

Kamis, 30 Juli 2015

Contoh Pelaksanaan Flushing (Penggelontoran) Sedimen

Waduk Wlingi dan Lodoyo yang terletak di DAS Kali Brantas sangat rawan dipenuhi sedimen yang sebagian besar berasal dari aliran sedimen yang berasal dari Gunung Kelud yang meletus dalam interval 15 tahunan dimana letusan terakhir terjadi  pada bulan Pebruari 1990. 

Sebagai upaya untuk memelihara kapasitas tampungan efektif waduk secara rutin telah dilaksanakan pengerukan sedimen waduk. Selain kegiatan pengerukan sedimen waduk, upaya lain yang dilakukan agar waduk tetap memberikan manfaat yang optimal adalah dengan melaksanakan flushing sedimen. 

Flushing Waduk Wlingi dan Lodoyo pada tahun 2012 dilaksanakan tanggal 13-15 April 2012. Dalam menunjang kegiatan flushing tersebut dilakukan pekerjaan persiapan sebagai penunjang kegiatan flushing antara lain : penyusunan jadwal (pelaksanaan) flushing waduk, pelaksanaan echosounding waduk sebelum flushing, penyusunan rencana operasi waduk saat flushing, koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait, koordinasi dengan Biro/Divisi serta pengaturan tugas dan alokasi sumberdaya. 

Pelaksanaan flushing dimulai dengan pengosongan Bendung Lodoyo pada tanggal 13 April 2012 pukul 20.00 WIB. Pada saat itu PLTA masih dapat beroperasi selagi debit inflow dan elevasi muka air memungkinkan. Pada pukul 23.37 WIB tanggal 13 April 2012 operasi PLTA dihentikan. Penghentian operasi PLTA pada Bendung Lodoyo dilakukan selama 95 jam, hal ini lebih lama dari rencana karena PT PJB PLTA Lodoyo juga melaksanakan kegiatan Annual Inspection (AI) turbin sampai dengan tanggal 17 April 2012. Sementara itu untuk pengosongan Waduk Wlingi dimulai pukul 00.00 WIB tanggal 14 April 2012. Penghentian operasi PLTA Wlingi dilakukan selama 38 jam 10 menit. Sedangkan penghentian layanan Irigasi Lodagung dimulai pada pukul 03.30 WIB pada tanggal 14 April 2012 dengan total waktu penghentian irigasi selama 25 jam. 

Pada saat pelaksanaan flushing juga dilakukan kegiatan pembersihan sedimen yang ada di depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo. Untuk pembersihan sedimen di depan intake PLTA Wlingi dilaksanakan tanggal 14 April 2012 dengan menggunakan 6 (enam) set sandpump dan dibantu tenaga manusia yang dikombinasikan dengan pengaturan buka tutup pintu air untuk melongsorkan sedimen yag ada di depan intake. Untuk pembersihan sedimen di depan intake PLTA Lodoyo juga dilakukan pada tanggal 14 April 2012 di lokasi weir intake Kolam Tandon Harian (KTH) Waduk Lodoyo yang dilaksanakan dengan tenaga manusia dan penyemprotan air dengan submersible pump.  

Flushing yang dilakukan di kedua waduk adalah untuk pemeliharaan volume tampungan efektif waduk, bukan flushing yang berkaitan dengan pengembalian total volume efektif waduk. Pada saat pelaksanaan flushing, sedimen langsung tergelontor ke hilir sehingga dapat menghemat biaya pengerukan, namun upaya ini menyebabkan operasi pembangkitan listrik dan suplai air untuk irigasi terhenti beberapa saat (jam). Kegiatan flushing sangat berperan dalam pembersihan sedimen/sampah yang ada di depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo. Untuk di PLTA Wlingi hal tersebut sangat penting untuk mengoptimalkan beban pembangkitan. Keuntungan lain yang diperoleh adalah PJT I tidak perlu menyediakan spoilbank sebagai tempat pembuangan sedimen. Di samping itu, sedimen yang digelontor diharapkan dapat mengurangi degradasi dasar sungai, khususnya di Kali Brantas bagian tengah dan hilir yang saat ini mengalami penurunan dari dasar sungai rencana.
 
Sumber :
Ada beberapa cara untuk mengatasi sedimentasi pada waduk, lebih lengkapnya bisa di lihat di link slide ppt disini. slide ppt ini merupakan bahan Seminar Nasional Magister Teknik Sipil Undip dengan tema Menuju Bendungan yang Aman dan Lestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar