navigasi

Selasa, 25 Agustus 2015

Jagalah Kemurnian Hati :')



Hati ini begitu jernih, jikat pikiran kotor tak mengotorinya
Hati ini begitu murni, jika prasangka buruk tak mencampurinya
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
Kalo kata Aa Gym , Jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati Cahaya Ilahi :') 
             


Hanya Allah lah yang mengetahui segala isi hati seperti firman Allah pada surat Fathir ayat 38

Quran, Surah Fatir, Ayat 38

artinya :"Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati" (QS Fathir:38).


INILAH TIGA TEMPAT PENENTRAM HATI
 (by: Rumah Zakat)

SUATU ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud ra, salah seorang sahabat utama Rasulullah saw. Kepadanya, orang tersebut mengungkapkan kegelisahan jiwanya dan keinginan untuk mendapatkan kedamaian serta ketentraman jiwa. ”Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah obat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak,” kata orang tersebut.

Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, tempat orang membaca Alquran. Engkau baca Alquran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau tempat kedua, engkau pergi ke majelis pengajian yang mengingatkan hatimu kepada Allah. Atau tempat ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat menyembah Allah. Bisa kau lakukan di tengah malam buta, di saat orang tengah tidur lelap, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati. Seandainya hatimu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah engkau kepada Allah hati yang baru, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu.” Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sesampainya di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya Alquran dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Pikirannya segar kembali, hidupnya terasa bergairah kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah Saw tersebut.
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar