navigasi

Senin, 06 April 2015

Bukit Sikunir


"Golden Sunrise"  yang berselimut awan mendung

 Nampak terlihat Agung Ciptaan Nya, 
Gunung Ungaran, Lawu, Merbabu, Merapi, Sindoro dan Sumbing.



Masya Allah, Maha Besar Allah atas Segala Ciptaan Nya

Segala Ciptaan Nya, tak lain pasti memiliki manfaat, seperti firman Allah :

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka ….”( QS Al-Anbiya : 31)

“Dan Allah menciptakan gunung-gunung di bumi supaya bumi ini tidak berguncang bersama kamu…..” (QS An-Nahl :15)

Dan terdapat juga di beberapa ayat lain, ayat yang menggambarkan manfaat dari gunung-gunung yang berdiri megah, seperti pada QS. Luqman Ayat 10 yang sebelumnya telah saya post dengan judul “Di atas awan”. .


Sejauh-jauh mata memandang
Sedalam-dalam hati merasakan
Hanya setitik debu yang tertuang
Dalam syair pujian
Lepas hati memandang Laut-Mu
Terheran diri pada Langit-Mu
Berjuta kata tak cukup untuk melukis Indah-Mu

Melihat bintang alangkah jauhnya
Melihat biru alangkah dekat Mu
Melihat hutan , melihat gunung Siapa menjagamu ?
…..Allah, Allah, Allah….

(Lyric lagu Tafakur – Opick)


Seperti yang sering kita dengar pada QS Ar-Rad Ayat 28 “Ketahuillah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang”. Betapa beryukurnya kita masi diberi kesempatan untuk melihat tanda-tanda kebesaran Nya dan melihat tanda-tanda keindahan Nya. Melihat gunung, langit, awan, matahari, hutan, danau dan masih banyak lagi tanda-tanda kekuasaan Nya. Allah menciptakan segala alam semesta ini tak lain adalah sebagai ujian untuk hamba Nya, agar kita selalu mengingat Allah, memikirkan tentang segala penciptaan Nya dan untuk menguatkan iman islam kita :) . Semoga kita termasuk hamba-hamba Nya yang selalu mengingat Allah, seperti pada firman Allah berikut :

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” ( QS Ali Imran : 191 )
 
Alhamdulillaah, di awal bulan april tahun 2015 ini kami diberi kesempatan dan waktu untuk sejenak meninggalkan segala kesibukan kami di kota. Rencana yang sudah terencanakan jauh-jauh hari ini, atas izin Allah dapat terwujud. Alhamdulillaah, terima kasih Ya Allah telah mengizinkan kami melepas “Rindu” untuk bertafakur alam bersama. Melepas “Rindu” bersama teman seperjuangan ketika menimba ilmu di tingkat sarjana.


Kosan Depan Maskam(Masjid Kampus), adalah tempat berkumpul kami sebelum berangkat ke Bukit Sikunir. Sepanjang perjalanan, kami ditemani dengan gerimis yang menyejukan hati. Hingga tiba di Desa Sembungan (Desa tertinggi di Pulau Jawa) sekitar pukul 21.00 WIB. Gerimis yang semakin deras mengugurkan niatan kami untuk mendirikan tenda, dan kami pun lekas mencari homestay yang letaknya tak jauh dari bukit sikunir. Alhamdulillaah di libur panjang ini kami masi beruntung mendapatkan homestay dengan tempat yang nyaman dan pemiliknya yang ramah.
Sekitar pukul 03.30 pagi, kami mulai melangkahkan kaki menuju Puncak Bukit Sikunir. Libur panjang akhir pekan kali ini, menjadikan bukit sikunir ramai dan padat oleh wisatawan. Bahkan untuk menuju puncaknya, kita seperti sedang mengatri tiket di bioskop. Namun seberapa panjang antrianya tak menyurutkan kita untuk dapat melihat Golden Sunrise dari puncak Bukit Sikunir. Dari puncak bukit sikunir kita bisa melihat beberapa gunung yang berdiri dengan megahnya.


Tak kalah indah dengan Golden Sunrise nya,  kita bisa melihat Telaga Cebong dari puncak bukit ini.


Rasanya belum ke Telaga Cebong jika belu menaiki perahu yang satu ini, menaiki perahu di kelilingi dengan bukit yang hijau. Masya Allah Indahnya :). .


Demikian kisah tafakur alam kami, cukup sederhana namun dapat banyak makna. Makna akan persahabatan dan cinta kepada Sang Pencipta.


Akan selalu di “Rindu” ber Tafakur Alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar