"Golden
Sunrise" yang berselimut awan mendung
Nampak terlihat Agung Ciptaan Nya,
Gunung
Ungaran, Lawu, Merbabu, Merapi, Sindoro dan Sumbing.
Masya
Allah, Maha Besar Allah atas Segala Ciptaan Nya
Segala
Ciptaan Nya, tak lain pasti memiliki manfaat, seperti firman Allah :
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini
gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka ….”( QS
Al-Anbiya : 31)
“Dan Allah menciptakan gunung-gunung di bumi
supaya bumi ini tidak berguncang bersama kamu…..” (QS An-Nahl :15)
Dan terdapat juga
di beberapa ayat lain, ayat yang menggambarkan manfaat dari gunung-gunung yang
berdiri megah, seperti pada QS. Luqman Ayat 10 yang sebelumnya telah saya post
dengan judul “Di atas awan”. .
Sejauh-jauh
mata memandang
Sedalam-dalam
hati merasakan
Hanya
setitik debu yang tertuang
Dalam
syair pujian
Lepas
hati memandang Laut-Mu
Terheran
diri pada Langit-Mu
Berjuta
kata tak cukup untuk melukis Indah-Mu
Melihat
bintang alangkah jauhnya
Melihat
biru alangkah dekat Mu
Melihat
hutan , melihat gunung Siapa menjagamu ?
…..Allah,
Allah, Allah….
(Lyric
lagu Tafakur – Opick)
Seperti yang
sering kita dengar pada QS Ar-Rad Ayat 28 “Ketahuillah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati
menjadi tenang”. Betapa beryukurnya kita masi diberi kesempatan untuk
melihat tanda-tanda kebesaran Nya dan melihat tanda-tanda keindahan Nya.
Melihat gunung, langit, awan, matahari, hutan, danau dan masih banyak lagi
tanda-tanda kekuasaan Nya. Allah menciptakan segala alam semesta ini tak lain
adalah sebagai ujian untuk hamba Nya, agar kita selalu mengingat Allah,
memikirkan tentang segala penciptaan Nya dan untuk menguatkan iman islam kita :) .
Semoga kita termasuk hamba-hamba Nya yang selalu mengingat Allah, seperti pada
firman Allah berikut :
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka.” ( QS Ali Imran : 191 )
Alhamdulillaah, di awal bulan april tahun 2015
ini kami diberi kesempatan dan waktu untuk sejenak meninggalkan segala
kesibukan kami di kota. Rencana yang sudah terencanakan jauh-jauh hari ini, atas
izin Allah dapat terwujud. Alhamdulillaah, terima kasih Ya Allah telah
mengizinkan kami melepas “Rindu” untuk bertafakur alam bersama. Melepas “Rindu”
bersama teman seperjuangan ketika menimba ilmu di tingkat sarjana.
Kosan Depan
Maskam(Masjid Kampus), adalah tempat berkumpul kami sebelum berangkat ke Bukit
Sikunir. Sepanjang perjalanan, kami ditemani dengan gerimis yang menyejukan
hati. Hingga tiba di Desa Sembungan (Desa tertinggi di Pulau Jawa) sekitar
pukul 21.00 WIB. Gerimis yang semakin deras mengugurkan niatan kami untuk
mendirikan tenda, dan kami pun lekas mencari homestay yang letaknya tak jauh
dari bukit sikunir. Alhamdulillaah di libur panjang ini kami masi beruntung
mendapatkan homestay dengan tempat yang nyaman dan pemiliknya yang ramah.
Sekitar pukul 03.30 pagi, kami mulai melangkahkan
kaki menuju Puncak Bukit Sikunir. Libur panjang akhir pekan kali ini, menjadikan
bukit sikunir ramai dan padat oleh wisatawan. Bahkan untuk menuju puncaknya, kita
seperti sedang mengatri tiket di bioskop. Namun seberapa panjang antrianya tak
menyurutkan kita untuk dapat melihat Golden Sunrise dari puncak Bukit Sikunir.
Dari puncak bukit sikunir kita bisa melihat beberapa gunung yang berdiri dengan
megahnya.
Tak kalah indah dengan Golden Sunrise nya, kita bisa melihat Telaga Cebong dari puncak bukit ini.
Rasanya belum ke Telaga Cebong jika belu menaiki perahu yang satu ini, menaiki perahu di kelilingi dengan bukit yang hijau. Masya Allah Indahnya :). .
Demikian kisah tafakur alam kami, cukup sederhana namun dapat banyak makna. Makna akan persahabatan dan cinta kepada Sang Pencipta.
Akan selalu di “Rindu” ber Tafakur Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar