navigasi

Senin, 31 Agustus 2015

Kisah Keluarga Romantis di Zaman Rasulullah

Mengenal Suhail bin Amr

Suhail bin Amr adalah pemimpin bani amir, dikenal juga dengan Abu Yazid. Ia mempunyai kemuliaan dan kedudukan tinggi di kalangan kaum Quraisy, layaknya Abu Jahal, Uthbah bin Rabiah, Abu Sufyan, dll.
Anak laki-lakinya bernama Abdullah dan Abu Jandal. Anak perempuannya, Sahlah, istri dari abu hudzaifah yang merupakan anak dari Uthbah bin Rabiah. (Mungkin ada lagi, tapi setelah mencari kesana kemari, yang saya tahu hanya tiga ini)

Kemampuan berpidato dan diplomasinya sudah sangat dikenal. Ia juga ingin mewariskan kemampuannya itu ke kedua anak laki-lakinya. Karena itu, setiap kali suhail berjalan-jalan atau menghadiri pertemuan-pertemuan pembesar Quraisy, Abdullah dan Abu Jandal selalu dibawa besertanya.

Polemik karena keislaman keluarganya

Ketika Rasulullah menyerukan islam di Makkah, Suhail bin Amr termasuk salah satu orang yang sangat kekeuh menentang islam. Ia senantiasa menghasut orang-orang agar membenci Rasulullah, dengan berpidato kemana-mana.

Tetapi ternyata, anak-anaknya, abdullah dan sahlah (istrinya abu hudzaifah), justru adalah orang yang pertama-tama masuk islam. Tidak lama kemudian, Suhail mengetahuinya. Kalau yang Sahlah, kepergok ketika shalat. Sedangkan abdullah, memang berani mengkonfrontasi Suhail dengan menyatakan keislamannya, yang ketika itu berkata (keren lah ini),

“Mana yang lebih kau sukai, lawan yang berani, terhormat dan berintegritas, atau pengikut yang pengecut yang tidak mempunyai integritas?”

“Jelas yang pertama, tapi yang terbaik adalah sekutu yang berintegritas.”

“Ketahuilah ayah, bahwa saya adalah muslim.”

Dan akhirnya Abdullah diusir, tidak diakui sebagai anak lagi.

Sedangkan Abu Jandal, yang sebenarnya sudah islam juga, masih menyembunykan keislamannya di depan ayahnya. Dia anak yang sangat patuh, Suhail pun sangat menyayanginya. Sepertinya terselip agenda dakwah dibalik kepatuhan Abu Jandal ini. Tapi Suhail masih saja bebal.

Abdullah hijrah ke habasyah lalu pulang lagi ke Makkah karena mengira islam telah menang. Ketika kembali ke Makkah, Suhail mengatur tipudaya untuk menangkap Abdullah. Abu jandal yang sudah tidak tahan lagi, akhirnya mengungkapkan pada ayahnya bahwa ia juga telah islam. Suhail marah, dan memenjarakan kedua anaknya itu, Abdullah dan Abu Jandal.

Perang Badr dan Menjadi Tawanan

Ketika perang badar, Suhail termasuk baris depan pasukan Quraisy (sejenis panglima mungkin). Sebelum Suhail berangkat perang, anaknya, Abdullah, berpura-pura menyerah dan akan mengikuti Suhail berperang membela Quraisy. Suhail pun membebaskannya. Tapi di medan perang, Abdullah kabur dari pasukan Quraisy dan kembali berpihak ke Rasulullah.

Singkat cerita, kaum musyrikin quraisy kalah di perang badar, dan Suhail menjadi tawanan. Saat ditawan, ia melihat bagaimana muslim sangat baik dalam memperlakukan tawanan perang. Setelah tebusannya dibayar, Suhail pun akhirnya dibebaskan.

Ada riwayat mengatakan, sewaktu Suhail tertawan setelah perang Badar, Umar bin Khattab segera menuju kearahnya dan hendak mematahkan giginya agar tidak bisa lagi berpidato untuk menghasut orang dan menebar fitnah (ditonjok mungkin maksudnya), tapi Rasulullah mencegahnya dan bersabda kepada Umar,
“Biarlah. Mungkin suatu ketika gigi itu akan membuatmu senang.”

Akhirnya Suhail bin Amr dibiarkan hidup dan masih terus memerangi kaum Muslimin.

Negosiator Perjanjian Hudaibiyah

Di akhir tahun keenam hijrah, Rasulullah SAW bersama para sahabatnya pergi ke Makkah untuk melakukan umrah.  Keberangkatan mereka ini diketahui oleh Quraisy, hingga mereka pergi menghadang. Mereka bermaksud menghalangi kaum Muslimin berangkat ke kota Makkah. Utusan Quraisy datang silih berganti kepada Rasulullah untuk melarang kaum muslimin melakukan umrah, dengan berbagai ancaman dan lain lain. Tapi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena keteguhan hati Rasulullah dan kaum muslimin.

Karena para pembesar Quraisy tidak mengerti-mengerti juga, akhirnya Rasulullah mengutus Utsman bin Affan. Tapi Utsman tak kunjung kembali dan tersiar kabar kalau Utsman di bunuh. Mendengar itu, kaum muslilim berbai’at tidak akan meninggalkan tempat itu sebelum memerangi Quraisy. Belakangan diketahui berita itu tidak benar dan Utsman pun kembali dengan selamat.

Quraisy yang panik dan ketakutan akhirnya mengutus Suhail bin Amr untuk bernegosiasi dengan Rasulullah. Terjadilah perundingan yang berlangsung lama di antara mereka. Dengan pongahnya ia menolak ketika Rasulullah meminta perjanjian itu dibuka dengan “Bismillahirrahmanirrahiim.” Ia berkata,

“Demi Allah aku tidak tahu, siapa itu Ar Rahman? Tetapi tulislah Bismika Allahumma !”

Rasulullah mengalah. Kemudian ketika dituliskan, “Muhammad, utusan Allah.” Suhail langsung berkata,

 “Andaikata kami yakin bahwa engkau Rasulullah, kami tidak akan menghalangimu masuk Masjidil Haram dan tidak pula memerangimu. Karena itu tulislah Muhammad bin Abdullah !”

Rasulullah kembali mengalah dan memerintahkan Ali untuk menggantinya seperti permintaan Suhail. Dalam perundingan ini Suhail berusaha hendak mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya untuk Quraisy. Dan sepintas, ia terlihat berhasil, karena isi perjanjian itu seolah olah sangat merugikan kaum muslimin dan menguntungkan Quraisy.

Seketika setelah perjanjian itu disepakati, Abu Jandal yang berhasil melarikan diri dari makkah datang hendak menemui Rasulullah. Tapi dengan bermodalkan perjanjian itu, Suhail memaksa Abu Jandal untuk kembali lagi ke Makkah bersamanya, dan Rasulullah serta kaum muslimin tidak dapat mencegahnya, selain menasihati Abu Jandal untuk bersabar, karena Allah akan memberikan baginya kemudahan dan jalan keluar.

Fathul Makkah dan Islamnya Suhail bin Amr

Suhail beserta Shafwan bin Umayyah menghadang pasukan Khalid ketika fathul Makkah. Namun, karena kekuatannya sedikit, maka akhirnya mereka kabur. Suhail bersembunyi di rumahnya. Abdullah dan Abu Jandal mendatanginya dan mengajaknya untuk menyerah dan berislam. Karena Suhail masih sangat takut, mengingat ia sangat memusuhi islam sebelumnya, ia tidak berani datang, hingga akhirnya kedua anaknya memberikan jaminan keamanan untuknya.

Rasulullah amat pengasih, dengan sikap yang sangat lembut, beliau menyerukan ,

                “Semua kalian bebas..”

Segenap penduduk makkah yang dihantui ketakutan pun menjadi lega, begitu pula dengan Suhail. Ia terpesona dengan kebesaran Nabi Muhammad dan kebesaran islam. Hal ini menyadarkannya, sehingga ia menyerahkan dirinya kepada Allah dengan berislam dengan sebenar-benarnya.

Meninggalnya Rasulullah SAW

Ketika Rasulullah meninggal, beberapa kabilah mulai murtad dan sebagian warga Mekkah mulai goyah. Jika di Madinah ada Abu Bakr dengan pidatonya yang menguatkan kaum muslimin, maka di Makkah bangkitlah Suhail bin Amr sebagai orator ulung yang menyeru kepada kaumnya,

“Wahai penduduk Makkah. Janganlah kalian menjadi manusia yang paling akhir masuk ke dalam Islam, dan menjadi orang pertama yang murtad.
 Muhammad hanyalah manusia biasa yang telah diutus untuk menyampaikan amanah, menasihati umat.

 Islam telah menjadi agama yang Kaffah, yang menjadi pedoman dalam perbuatan seperti apa yang telah Rasulullah SAW lakukan.

 Demi Allah, agama ini akan menyebar luas dari ujung timur hingga ke barat.

 Maka janganlah kalian terpengaruh oleh orang-orang munafik.
…”
(terharu :') ) 

Dan benarlah Rasulullah, bahwa Suhail bin Amr suatu saat nanti melakukan sesuatu yang menyenangkan kaum muslimin dengan lisannya.

Masa Khalifah Umar

Pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, Suhail bersama beberapa pembesar Quraisy yang telah memeluk Islam, di antaranya Abu Sufyan akan menemui khalifah, tetapi mereka tertahan karena Umar belum mengijinkannya. Beberapa saat kemudian muncul beberapa orang yang dulunya adalah budak, tapi langsung diijinkan masuk oleh Umar. Abu Sufyan terlihat marah melihat perlakuan Umar tersebut, tetapi Suhail berkata,

“Wahai kaumku, sesungguhnya aku telah melihat apa yang ada di wajah kalian. Sekiranya kalian ingin marah, marahlah pada diri kalian sendiri. Kita semua diseru kepada Islam, mereka bersegera menyambutnya, tetapi kalian terlambat. Sungguh keutamaan yang telah mereka peroleh dahulu lebih banyak yang terluput dari kalian, daripada sekedar keistimewaan pintu Umar yang kalian berlomba memasukinya.”

Suhail sangat mencintai kampung halamannya, Makkah. Tetapi, setelah kemenangan kaum muslimin di Syria, ia sudah meneguhkan hati ia akan berjihad di jalan Allah sampai ajal menjemputnya.  Ia berkata,

“Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 

‘Ketekunan seseorang pada suatu saat dalam perjuangan di jalan Allah, lebih baik baginya daripada amal sepanjang hidupnya.’ 

Maka sungguh Aku akan berjuang di jalan Allah sampai mati, dan takkan kembali ke Makkah!”

Ia pergi ke Syria untuk turut mengambil peran dalam peperangan disana, perang Yarmuk melawan bizantium. Setelah penaklukan syam, ia bergabung dengan pasukan yang berjaga di garis depan di Syam, dan menghabiskan sisa waktunya disana sampai ia meninggal karena penyakit tha’un. Inilah akhir kehidupannya, yang Allah telah mengganti keburukan keburukan yang dilakukan Suhail dengan kebaikan kebaikan.

Sosok islamnya Suhail bin Amr

Suhail adalah sahabat yang banyak melakukan shalat, puasa, dan sedekah. Ada yang mengatakan bahwa dia selalu berpuasa dan shalat tahajjud hingga kondisinya terlihat lusuh dan berubah. Dia banyak menangis jika mendengar ayat-ayat Al Qur`an.

Beberapa sahabat dan orang-orang yang datang sesudah mereka berkata,
“Tidak ada satu pun pembesar Quraisy yang belakangan masuk Islam, lalu masuk Islam ketika Fathul Makkah, yang lebih banyak shalatnya, puasanya, dan sedekahnya daripada Suhail. Bahkan tidak ada yang lebih semangat terhadap hal-hal yang mendukung kepada akhirat dibandingkan Suhail bin Amr.”

Bagaimana dengan kesungguhan Suhail dalam islam? Ia pernah berkata,
“Demi Allah. Saya tidak akan biarkan satu tempat pun yang di situ saya berada bersama kaum musyrikin melainkan saya berada di sana bersama kaum muslimin seperti itu juga. Tidak ada satu pun nafkah yang dahulu saya serahkan bersama kaum musryikin melainkan saya infakkan pula kepada kaum muslimin yang serupa dengannya. Mudah-mudahan urusanku dapat menyusul satu sama lainnya.”

Dulu ia tekun berdiri di depan berhala-berhala, maka setelah islamnya ia pun berbuat lebih dari itu di hadapan Allah. Ia senantiasa beribadah, mensucikan diri dan mendekatkan dirinya kepada Allah. Dulu ia berperang bersama orang-orang musyrik menghadapi islam,  maka setelah islamnya ia pun tampil sebagai mujahid yang gagah berani di barisan tentara islam.

Walaupun Suhail bin Amr baru berislam saat fathul makkah dan bukan sebelumnya, tetapi kita lihat keislaman dan keimanannya begitu tinggi, hingga dapat menguasai keseluruhan dirinya dan merubahnya menjadi seorang mujahid yang mati-matian berkorban di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Islam telah menempa dirinya, dengan semua bakat dan karakternya, ketika di sibghah dengan islam, terpaculah seluruhnya untuk menegakan kebenaran, dan senantiasa dalam keimanan. Masya Allah :')

Banyak yang bisa di ambil dari kisah ini :
- Kisah Suhail bin Amr yang tadinya sangat membenci islam dan akhrinya menjadi sangat mencintai islam, merupaka bukti Allah akan kekuasaan Allah dalam memberikan hidayah kepada setiap hambanya. Hal yang hampir serupa tidak hanya terjadi pada Suhail bin Amr tetapi juga pada Khalid binWalid yang mendapatkan julukan pedang Allah. Lalu ada Wahsyi bin Harb seorang bekas budak kulit hitam yang menjadi terkenal karena mampu membunuh seorang yang sangat di cintai Nabi Muhammad SAW yaitu pamanya yang memiliki julukan "Singa Allah" yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Wahsyi bin Harb juga berhasil membunuh Musailamah al-Kazzab seorang yang mengakui sebagai Nabi, orang yang sangat dibenci oleh umat islam. Dan masih banyak lagi kisah sahabat Nabi Muhamaad SAW yang mendapatkan hidayah islam.

- Selain kisah Suhail bin Amr, kisah di atas juga sangat menonjolkan kisah antara 2 putra Suhail bin Amr yaitu Abdullah dan Abu Jandal. Keduanya sama-sama memiliki rasa cinta terhadap islam. Tetapi diantara Abdullah dan Abu Jandal sangat memiliki perbedaan karakter. Abdullah yang sangat pemberani dan Abu Jandal yang sangat patuh. Dua orang anak yang dengan berat hati harus memerangi ayah yang mereka cinta. Namun akhirnya bisa berkumpul bersama ayahnya kembali dan berpeluk mesra dalam naungan Islam, inilah saat-saat romanti di keluarga Suhail bin Amr. Saat-saat “sedih” kembali mereka alami saat Abdullah bin Suhail syahid di perang Yamamah, namun inilah yang membakar semangat Abu Jandal dan Suhail sang ayah untuk segera menyusul Abdullah untuk berjihad di jalan Allah.

:')

Matur nuwun untuk refrensi tulisanya Kisah Suhail bin Amr .

Ibrah(Pelajaran) Air



Bagi yang beranggapan, hidup ini seperti air yang mengalir, ingatlah air selalu mengalir ke arah yang lebih rendah.




Tapi,

Ada saatnya air menguap untuk mencapai kembali puncak tertinggi,
Ada saatnya air melalui jeram yang deras dan berada pada aliran yang tenang,
Ada saatnya air melalui sungai, danau, masuk ke dalam tanah yang sempit dan berada di lautan yang luas.
Ada saatnya air menjadi manfaat dan ada saatnya menjadi bencana.

Retweet @Nurul_Ashri (Masjid Nurul Ashri)

'Ibrah air: Menuju hidup yg sampai. Empat hal yang kira pelajari dr air
Air bersifat jernih, maka awalilah segala sesuatu dgn kejernihan
Air juga selalu mengalir. 
Maka jangan pernah berhenti bergerak hingga sampai di tujuan akhir yakni khusnul khotimah
Beginilah sifat air tak pandang medan yg dtempuh tetap ikhlas menerima takdir
Berhikmah pada kejernihan air. Memandang segala sesuatu dangan pandangan bashirah

lagi-lagi tentang air 

Kelak akan kita temukan bahwa air dalam diri merupkan personifikasi dari surga
Allah telah menciptakan semua yagn berjalan di muka bumi ini dari air 
Ingatlah ketika berada didalam air kita harus mengetahui perbedaan tenggelam dan menyelam
cobalah menyelam dalam air , jangan sampai tenggelam dalam air

Selasa, 25 Agustus 2015

Jagalah Kemurnian Hati :')



Hati ini begitu jernih, jikat pikiran kotor tak mengotorinya
Hati ini begitu murni, jika prasangka buruk tak mencampurinya
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
38. [36]Sungguh, Allah mengetahui yang gaib (tersembunyi) di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati. - See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-fathir-ayat-29-38.html#sthash.G41xYSg6.dpuf
Kalo kata Aa Gym , Jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati Cahaya Ilahi :') 
             


Hanya Allah lah yang mengetahui segala isi hati seperti firman Allah pada surat Fathir ayat 38

Quran, Surah Fatir, Ayat 38

artinya :"Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati" (QS Fathir:38).


INILAH TIGA TEMPAT PENENTRAM HATI
 (by: Rumah Zakat)

SUATU ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas’ud ra, salah seorang sahabat utama Rasulullah saw. Kepadanya, orang tersebut mengungkapkan kegelisahan jiwanya dan keinginan untuk mendapatkan kedamaian serta ketentraman jiwa. ”Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah obat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak,” kata orang tersebut.

Ibnu Mas’ud menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, tempat orang membaca Alquran. Engkau baca Alquran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau tempat kedua, engkau pergi ke majelis pengajian yang mengingatkan hatimu kepada Allah. Atau tempat ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat menyembah Allah. Bisa kau lakukan di tengah malam buta, di saat orang tengah tidur lelap, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati. Seandainya hatimu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah engkau kepada Allah hati yang baru, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu.” Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sesampainya di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya Alquran dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Pikirannya segar kembali, hidupnya terasa bergairah kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah Saw tersebut.
Wallahu a’lam

Rabu, 12 Agustus 2015

Sahabat Bagai Kepompong

Kawan Terbaik Adalah :
1. Seseorang yang dengan melihatnya mengingatkan kita kepada Allah
2. Seseorang yang dengan perkataanya bertambah amal kebaikan kita
3. Seseorang yang dengan amal-amalanya mengingatkan kita kepada akhirat
(Disarikan dari HR. Abu Ya'la)


Bahkan imam Al Ghazali berpendapat,
Persaudaraan (ukhuwah) itu bukan pada indahnya pertemuan,
bukan pula pada manisnya ucapan di bibir,
tetapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doa

Siapa kita, bisa dilihat dengan siapa kita berteman,
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.”
 (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
 
 Semoga persaudaraan kita bisa membawa pada kebaikan dan bermanfaat ya shalihat ^^
Menjadikan kita sahabat di dunia dan di akhirat
aamiin Ya Rabbal alamin

Merriage is a Lifetime Commitment

Beberapa Nasehat tentang penikahan oleh Ust Felix  Siauw :

1. Pernikahan itu ibadah yang paling lama kita jalani | karenanya ia setengah dari agama yang kita yakini
2. Tersebab pernikahan adalah ibadah yang terlama | maka ia harus dipersiapkan dengan sebaiknya
3. Kecukupan pernikahan tidak pernah disyaratkan pada materi | namun lebih kepada keimanan serta pada kedewasaan emosi
4. Nafkah tidak pernah jadi syarat bolehnya menikah | hanya saja yang sudah menikah wajib memberi nafkah
5. jadi apa yang menentukan lelaki siap atau tidaknya menikah? | kapan kita mengetahui nikah itu akan jadi ibadah?
6. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan dirinya dan meyakinkan calon istrinya
7. bagi lelaki arti kata "mampu" adalah bila dia dapat meyakinkan | baik meyakinkan walinya dan meyakinkan wali calon istrinya
8. meyakinkan diri sendiri untuk menikah bisa didapatkan | bila dia memahami betul apa tujuannya menikah
9. tujuan menikah itu memuliakan sunnah, sesuai fitrah penciptaan | membentuk keluarga ibadah, dan mendidik anak-anak
10. tujuan menikah itu membentuk keluarga agar jadi pengemban dakwah | untuk melanjutkan perjuangan dan menyeru manusia menyembah Allah
11. saat seorang lelaki mengerti arti "lillah" | maka dia pasti yakin untuk menikah
12. sedang meyakinkan calon istri yang salihah | hanya bisa dilakukan oleh lelaki salih
13. maka lelaki salih sibuk memantaskan diri untuk mengetahui | hak dan kewajibannya sebagai seorang suami dan ayah
14. lelaki salih akan belajar menguatkan aqidahnya | karena dia tahu dia akan jadi tumpuan
15. dia akan mengetahui tentang halal-haram syariatnya | karena dia memimpin dan dijadikan tempat bertanya
16. dia akan belajar jadi teladan dalam Islam dengan berdakwah | karena dia berada di depan dan jadi panutan keluarganya
17. lelaki salih mengeraskan tangannya dalam bekerja | saat bersama istri dia melembutkan untuk menyayangi
18. lantang suaranya dalam berdakwah | namun santun dalam menasihati
19. sedang meyakinkan walinya sendiri | itu datang dari penguasaan emosi
20. tenang saat diterpa masalah dan bersegera dalam mencari jalan keluar | berpikir untuk masa depan bukan hanya saat ini
21. bertanggungjawab atas dirinya dan apa yang dipimpinnya | diam dan berbicara pada saat yang tepat dan benar
22. tidak lekas amarah dan mudah memaafkan saat yang lain salah | diam saat amarah dan mendahulukan meminta maaf saat salah
23. bukan menyalahkan tapi menuntun | bukan menghina tapi membimbing
24. adapun meyakinkan wali calon istrinya? | itu mudah bila lelaki bisa menggantikan fungsi ayah calon istrinya
25. berilah dia makan sebagaimana ayahnya memberinya | berilah dia kasih sayang sebagaimana ayahnya mengasihinya
26. bermainlah dengannya dan bercandalah dengannya | layaknya ayahnya menjaga dan melindungi putrinya
27. ajari, pimpin dan tuntun ia ke surganya Allah | halangi, kawal dia dari murka Allah | sebagaimana ayahnya telah melakukannya
28. lindungi dia dan berilah dia kenyamanan disisimu | sebagaimana ayahnya telah memeluk dan melindingi
29. dan ingat baik baik, bila tidak ada iman maka semua takkan ada artinya | karena keyakinan yang benar itu semua dari keimanan
30. bila iman yang benar sudah di dalam dada maka menikahlah | maka Allah pasti akan membantu hamba-Nya yang menikah karena-Nya
31. bila belum bisa memenuhi dan meyakinkan kesemuanya | maka berpuasalah dan pantaskan dirimu dengan kebaikan
32. jangan memaksa cinta dengan hubungan yang tak pantas | yang akan ada hanya maksiat dan perbuatan dosa nan tercela
33. dan maksiat takkan pernah jadi jalan untuk memampukan diri | yang ada hanyalah kehancuran dan musibah yang kelak disesali
34. ‪#‎CintaMulia‬ hanya ada bila diawali dengan taat | #CintaMulia akan ada bila kita berani akhiri maksiat


Adapun beberapa nasehat lainya yang dikutip dari beberapa sumber :

1. Jangan pernah dendam kepada istri atau suamimu. (Always forgive and forget)
2. Hargailah pendapat satu sama lain, pernikahan bukan dibangun karena pendapat satu orang saja.
3. Imbangi antara waktu me-time, waktu untuk suami/istri dan anakmu.
4. Sebagai istri, belajarlah masak untuk menyenangi suamimu.
5. Ketahui dan hargai perbedaan antara kalian.
6. Belajarlah untuk bersabar dan berusahalah untu berkompromi.
7. Jangan buat setiap masalah menjadi besar, tapi buatlah masalah menjadi kecil.
8. Nikmati waktu bersama keluargamu, karena tanpa kamu sadari waktu itu akan tearsa sangat cepat.
9. Jujur satu sama lain.
10. Kalian tidak perlu setuju dengan segala hal , tapi hargailah perbedaan tersebut.
11. Never stop cuddling
12. Percayalah bahwa hal-hal sulit dalam pernikahan bisa dilalui, asal kalian bisa menjalaninya bersama.
13. Remember, marriage is a lifetime commitment.
14. Jangan lupa untuk tertawa, bahkan hal-hal bodoh sekalipun.
15. Ada kalanya pekerjaan istri yang akan menopang keluarga dan masakan suami yang menjadi favorit keluarga.
16. Di situasi sesulit apapun, kebahagian akan selalu ada jika kalian bisa melihat dari sisi yang berbeda.
17. Jangan pernah berhenti merayu satu sama lain
18. Selalu ucapkan selamat pagi dan tidur nyenyak
19. Dalam hal membesarkan anak, suami dan istri harus saling sepakat.
20. Suami adalah kepala keluarga, namun istri tetap otak dalam keluarga.
21. Rayakan setiap momen dalam keluarga.
22. Selalu lakukan hal-hal yang kalian suka.

Pernikahan itu ibadah yang paling lama kita jalani, 
Sangatlah berpengaruh akankah membawa kita menuju surga atau ke neraka,
Maka mulailah dengan niatan ibadah kepada Nya,
Pertahankanlah dengan berjuang bersama mencapai ridho Nya.