navigasi

Selasa, 02 Juni 2015

Tempat duduk terfavorit



Kesibukan kadangkala membuat kita lupa, lupa untuk melihat keadaan di sekitar kita.
Rutinitas kadangkala membuat kita terpaku, terpaku dengen aktivitas yang sama tiap harinya.

Subhanallah, Semoga Allah senantiasa menjadikan kesibukan dan rutinitas kita adalah hal yang bermanfaat. Yang menjadikan kita semkain dekat dengan Nya dan menjadikan kita senang dalam menjalaninya.

Hari jumat adalah hari yang di nanti-nanti, hari spesial umat islam, hari dimana akan mengakhiri kesibukan dan rutinitas selama di kantor atau di sekolah. Yuuk kita tutup kesibukan dan rutinitas kita di akhir pekan, dengan hal-hal yang bermanfaat.

Ada banyak cara untuk mengisi akhir pekan dan hari libur, mungkin ada yang nonton film, berkumpul bersama teman dan keluarga di kafe atau restoran, hanya beristirahat di rumah, membaca buku, datang ke majelis ilmu atau bahkan bertafakur alam dan tentunya masih banyak lagi. Semua suka-suka kita mau memilih yang mana, memilih tempat duduk terfavorit kita untuk mengisi akhir pekan dan hari libur. Tentunya alangkah baiknya jika kita memilih tempat duduk terfavorit yang mendatangkan manfaat dan memulihkan semangat kita dalam beraktivitas. Disini kita akan bahas 2 tempat duduk terfavorit menurut saya:

Yang pertama-Mengunjungi taman-taman Raudhah
(banyak mengutip dari Majalah Nurul Hayat edisi 135)

“diantara mimbar dan rumahku adalah raudhah (taman) diantara taman-taman Surga.” (HR.Bukhari)

Bersyukurlah bagi kita yang sudah pernah ditakdirkan Allah berziarah ke Madinah dan mendatangi Raudhah. Kita tau, tidak mudah bisa berada di area taman Surga tersebut. Butuh perjuangan, harus sabar dalam antrian.

Ternyata, penyebutan nabi mengenai taman Surga tak hanya disematkan kepada Raudhah yang ada di Madinah saja. Ada Raudhah lain selain Raudhah karpet hijau yang ada di Masjid Nabawi. Bahkan keutamaanya tak jauh beda. Penasaran, apakah Raudhah ini ?, inilah hadis nabi tentang taman Surga.

 
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda,” jika kamu melewatit aman-taman Surga, maka singgahlah dengan senang.”  Para sahabat bertanya,”Apakah taman-taman Surga itu ?” Belia menjawab, “Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok dzikir).” (HR.Tirmidzi)
  
Di mana Majelis Dzikir itu ? Ya dimana saja. Dimanapun dan kapanpun ada orang yang berkumpul untuk mengingat Allah, baik dengan cara membaca Al-Quram, berdzikir, atau mengajarkan ilmu agama, maka tempat tersebut telah menjadi Raudhah atau taman Surga. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,“ barangsiapa ingin menempati taman-taman Surga di dunia, hendaklah dia menempati majelis-majelis dzikir karena ia adalah taman-taman Surga.”

In sya Allah kita akan mendapatkan banyak manfaat saat mengunjungi majelis ilmu, beberapa manfaat yang dapat kita peroleh yaitu :
 -Akan diangkat derajatnya disisi Allah seperti  firman Allah pada QS. Al Mujadalah :11
“Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu:”Berlapang-lapanglah dalam majelis,” maka lapangkanlah niscaya Allah akan member kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:”Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

-Penanda Allah Berkehendak Memberi Kebaikan
Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan kepadanya, maka Allah akan membuat dia faham terhadap agama.” (HR.Bukhari dan Muslim)

-Dimudahkan Jalan menuju Surga
Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa berjalan menuju sebuah tempat dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga.”(HR.Muslim dan Ahmad)

-Diselimuti rahmat dan doa para malaikat
Rasulullah Saw bersabda,”Tidaklah sekelompok orang yang duduk berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat (Allah) meliputi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan (para malaikat) yang ada di sisi Nya.”(HR.Muslim)

Masya Allah, begitu banyak manfaatnya ketika kita memiliki niat, melangkahkan kaki, dan duduk di majelis ilmu. Kita bisa bersilaturahmi kepada saudara seiman. Bahkan kita bisa mengajak teman, bapak, ibu, saudara hingga anak kita untuk sama-sama duduk di majelis dzikir. Menimba ilmu di akhir pekan, mengeratkan tali persaudaraan dan diselimuti rahmat dari Allah.. aamiin..:)
 
Yang kedua – Bertafakur Alam

Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra tempat banyak ciptaan-ciptaanNya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu.Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan. (Ali bin Abi Thalib r.a.)

Tafakur artinya kegiatan berfikir, memikirkan atau merenungi secara mendalam. Tafakur berarti bagaimana kita sebagai hamba Allah selalu memikirkan, merenungi akan kekuasaan Allah yang meliputi langit bumi beserta seluruh ciptaan-Nya ini, tidak hanya melalui akal semata tetapi juga disertai dengan zikir & fikir dihati. Bertafakur alam mengarahkan kita untuk memikirkan semua fenomena alam dan kaitanya dengan keimanan. Itulah tafakur alam yang akan mempunyai pengaruh pada kebersihan hati. Seperti nasihat Umar Bin Khattab ketika sedang menggembala, "Di tempat terbuka ini, kehidupan memberikan kita kejernihan pikiran, ketajaman penglihatan, perasaan yang murni dengan tanpa hambatan."
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”. (QS Ali Imran:190-191)


Bertafakur Alam di akhir pekan atau di hari libur, in sya Allah akan mendatangkan banyak manfaat. Kita bisa menggandeng teman, saudara, bapak, ibu, adek, kakak dan anak kita untuk bertafakur alam baik itu mendaki gunung, bermain di wisata alam, ke pantai hingga duduk-duduk di pinggir danau. Masya Allah nikmatnya yaa, selain mengeeratkan silaturahmi, kita juga dapat berolah raga kecil di nuansa alam yang masih asri dan  udaranya yang sejuk, beristirahat sejenak dari hiruk pikuk di kota :). Selamat bertafakur alam, if you never go, u'll never knows
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS Al Mulk:15) 


Selamat berakhir pekan dan berlibur di tempat duduk favorit kita masing-masing :D, Semoga tempat duduk favorit kita adalah tempat duduk yang memberikan manfaat untuk kita dan orang-orang disekitar kita.. aamiin ya Rabbal alamin :)

Senin, 01 Juni 2015

Kotak Infak



Apabila seorang putra adam (manusia) meninggal dunia, maka terputuslah darinya seluruh amalnya, kecuali 3 hal, yaitu Sodaqoh Jariyah, Ilmu yang bermanfaat, Do’a Anak Sholeh terhadap orang tuanya. (H.R Muslim)

Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah yaitu harta yang dapat diambil manfaatnya bagi kemaslahatan umum seperti sumur, masjid, musholla, madrasah, kitab-kitab pengetahuan, jalan, jembatan, website atau TV yang bermanfaat, insya Allah pahalanya akan terus mengalir kepada kita selama yang kita bangun itu masih memberikan manfaat. Bila orang itu telah meninggal dunia, pahalanya akan terus diterima langsung sampai ke kuburnya. Seperti halnya pada Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim berikut :
.
”Barang siapa yang membangun sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)

Ilmu yang Bermanfaat
Ilmu akan bermanfaat jika kita sendiri terlebih dahulu mengamalkannya. Kemudian kita ajarkan ke orang lain. Jika orang yang kita ajarkan itu juga mengamalkan ilmunya, insya Allah kita akan mendapat pahala meski kita telah tiada. Oleh karena itu, alangkah indahnya jika ilmu yang kita dapat kita hiasi dengan mengamalkanya dan kita jaga dengan mengajarkanya. Seperti yang ust Salim sampaikan pada bukunya yang berjudul Menyimak Kicau Merajut Makna bahwa  Jagalah ilmu dengan amal, Jagalah amal dengan ikhlas, Jagalah ikhlas dengan istiqomah, Jagalah istiqomah dengan ihsan. In sya Allah kita akan mendapatkan pahala dengan cara menunjukan kebaikan pada orang lain, seperti yang telah di sampaikan pada hadis berikut :
.
Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].

Anak Soleh yang Mendoakannya
Yang ketiga yaitu anak yang shaleh dan shalehah yang dapat mendoakan kedua orang tuanya, baik anak laki-laki maupun anak perempuan, baik anak kandung maupun anak pungut, khususnya lagi kalau anak pungut ini adalah anak yatim yang memerlukan asuhan karena bapak dan ibunya telah tiada. Anak tersebut dididik baik-baik dan dibiayai urusan pendidikannya sehingga menjadi anak yang shaleh dan shalehah, menjadi tauladan masyarakat dan harapan bagi nusa dan bangsa. Doa si anak ini yang disampaikan pada orang tuanya dikubur akan sampai dan diperkenankan.
.
Dari Abu Ummah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang membelai kepala anak yatim karena Allah SWT, maka baginya kebaikan yang banyak daripada setiap rambut yang diusap. Dan barang siapa yang berbuat baik kepada anak yatim perempuan dan lelaki, maka aku dan dia akan berada di syurga seperti ini, Rasulullah SAW mengisyaratkan merenggangkan antara jari telunjuk dan jari tengahnya.” (Hadis riwayat Ahmad)


Yuuk mari kita saling mengingatkan untuk mulai mengamalkan ketiga amalan tersebut dengan istiqomah dan semoga kita senantiasa mendapat pahala yang tiada putusnya dari Allah SWT. aamiin :)

 (Masjid didaerah pesisir pantai Jeruksari Kabupaten Pekalongan yang masih bertahan dan  hampir terendam karena Rob)

Sedikit bercerita, saat itu saya bersama teman-teman kantor sedang survey hasil Proyek Pengaman Pantai dan Rob di daerah Jeruksari Kabupaten Pekalongan tepatnya di wilayah pesisir pantai. Sewaktu saya shalat di masjid daerah tersebut, ada satu hal yang membuat saya sedikit bingung. Saya tidak melihat kotak infaq di dalam masjid. Saat shalat dhuhur sudah saya cari, karena penasaran ketika shalat ashar saya masih mencarinya dan belum menemukan dimana kotak infaqnya. “Mungkin memang tidak di sediakan kotak infaq di masjid ini” begitulah pikiran saya saat itu. Namun ketika sore hari sekitar pukul 5 sore, ada anak kecil yang dengan semangatnya berlari-lari sambil membawa kotak berwarna putih, terbuat dari kayu, bertuliskan infaq rt.03 rw.06. Anak kecil itu mengelilingi kampung dan menyapa tiap rumah di kampung tersebut dengan sapaan “Assalamualaikum wr wb, amal jariyah masjid”, dengan ramahnya pemilik rumah di kampung tersebut membalas salam dan mengisi kotak amal tersebut dengan senyuman ikhlas. Masya Allah :), sungguh inisiatif sekali masyarakat pesisir pantai ini. Untuk beramal jariyah dengan semangatnya hingga di jemput ke setiap rumah, dan dengan istiqomahnya tiap rumah mengamalkan sebagain rezekinya dengan keikhlasan. Semoga kisah ini bisa menginspirasi. :)



Referensi :