Selangkah Memulai
Memulai itu sesuatu itu berat, tapi harus dimulai ..
Seperti beratnya orang yang bangun dari tidur lelapnya.
Seperti beratnya beranjak dari kursi malas yang bertengger di depan televisi.
Memulai sesuatu itu berat, tapi harus dimulai..
Seperti memulai untuk mendatangi Masjid kala adzan menngumandang di kala subuh.
Seperti memulai untuk tepat waktu memenuhi segala jadwal.
Hidup itu berbicara dengan memulai ..
Memulai menangis ketika dilahirkan, meski menangisnya kita saat itu bukan karena ingin menangis ..
Memulai mengeluarkan kata, meski hanya menirukan ..
Memulai berjalan, meski tertatih ..
Memulai bersekolah ketika saatnya bersekolah ..
Memulai bercita-cita ketika beranjak remaja ...
Dan mungkin, seperti saat ini, memulai hidup mandiri ketika menikah ..
Memulai itu berat. Mungkin lima kali berat beras tigapuluhan kilo yang dipanggul.
Namun, hidup ini,, sadar tidak sadar, berbicara perihal memulai.
Tidak ada yang enak dalam memulai.
Jika pun enak, tidak ada enak yang bertahan begitu lama saat memulai.
Memulai itu berat, tapi harus dimulai..
Menikah adalah suatu permulaan tanggungjawab.. Menikah adalah awalan kemandirian dalam berdiri .. Menikah adalah titik pertama kehidupan baru..
Tidak melulu kebahagian, pahit getir akan menghiasi hari-hari pernikahan. Jika meniatkannya untuk ibadah, pahit getir ini akan berubah menjadi nikmat.
Ikatan pernikahan adalah sebuah keberanian untuk memulai. Memulai sesuatu arungan samudra berombak besar namun membawa kita kepada pantai indah nan menawan..
Memulai itu berat, tapi harus dimulai ..
Menikah berbicara tentang keberanian memperbaiki diri karena kita menginginkan barokah dari Sang Maha Pemberi Cinta..
Keberanian memperbaiki diri untuk pasangan kita.
Berat, amat berat, apalagi harus istiqomah. Ibarat mobil, lajunya harus konstan.
Harapan kami, doa kami, semoga kami mendapat apa yg saudara-saudara kami sebut dalam doa2 mereka di dering telepon, bisikan hangat, hingga sekedar pesan singkat, "untuk keberanian kami memulai,, semoga Allah berikan sakinah ... mawadah .. warahmah ..."
Menjelang Cirebon, 24 Februari 2016 :")
(Karya Mas Mohammad Arie Prasetyo, Teman Meniti Jalan ke Surga)