TRANSPORTASI DI INDONESIA
Disusun Sebagai Tugas Dasar-dasar Rekayasa Transportasi
By Rizka Arbaningrum
I. PENDAHULUAN
Sistem angkutan
umum pada dasarnya dibentuk dari sekumpulan perangkat keras (hardware)
utama yang terdiri dari prasarana dan sistem sarana. Selanjutnya kedua komponen
perangkat keras tersebut dioperasikan dengan sistem pengoperasian atau sistem
perangkat lunak yang terdiri dari komponen-komponen seperti : frekuensi dan
tarif. Adapun komponen dari prasarana dan sarana angkutan umum itu sendiri
antara lain, komponen prasarana angkutan umum, meliputi, sistem jaringan rute,
terminal, track di sepanjang right of way dari tiap rute, halte.
Komponen sarana angkutan umum, meliputi, jenis kendaraan yang digunakan dan
dimensi dan desain kendaraan. Dari komponen-komponen tersebut diatas maka
adalah penting untuk menyiapkan sistem prasarana yang baik, agar pelayanan
angkutan umum secara keseluruhan mempunyai performansi yang baik dan layak.
Sarana
angkutan umum pada suatu wilayah/kota sangat diperlukan keberadaannya oleh
masyarakat. Agar tidak terjadi kesemrawutan lalu lintas dengan adanya angkutan
umum tersebut perlu dilakukan penataan, yang mencakup aspek-aspek terlibat di
dalamnya seperti : pola kebutuhan pergerakan, sistem operasi, serta tingkat
pelayanan.
Penataan sistem
angkutan umum yang kurang baik bisa menambah permasalahan yang ada seperti :
tumpang tindihnya rute, jumlah armada yang telalu besar, tingkat pelayanan yang
rendah, waktu tempuh yang lama dan lain-lainnya. Hal ini akan menyebabkan
menurunnya tingkat pelayanan engkutan umum dan terkadang dapat menambah tingkat
kemacetan di jalan.
II. ISI
Pelayanan jasa angkutan umum ini
akan ditinjau dari beberapa dimensi utama seperti prasarana, sarana, dan sistem
operasi yang memiliki atribut-atribut berupa Waktu, Ongkos, Keamanan,
Kenyamanan, dan Pelayanan sehingga Ekspektasi dan Persepsi pengguna jasa
angkutan umum lebih dapat terwakilkan dan terakomodasi sebagaimana mestinya.
Sedangkan melihat keadaan ,
peminat angkutan umum sangat kurang di bandingkan peminat pengguna sepeda
montor. Oleh karena itu akan di bahas lebih lanjut lagi tentang berkurangnya
peminat angkutan umum. Di tinjau dari karakteristik pelayanan komponen
transportasi :
1.
Karakteristik Pelayanan Komponen
Transportasi ( Morlok,1978,76)
a.
Menjamin
agar muatan tidak rusak
Angkutan
umum memliki nilai yang lebih ekonomis dibandingkan sepeda montor, Namun
melihat kondisi supir angkutan umum, mereka lebih cenderung untuk menyupir ugal-ugalan,
contohnya saja : Banyak supir angkutan umum yang sering berebut penumpang,
sehingga mereka mengendarai angkutan umum tersebut secara ugal-ugalan dan tidak
memikirkan muatan yang ada di dalam angkutan umum tersebut.
Sedangkan
melihat keadaan pengguna sepeda montor, mereka lebih mementingkan waktu dari
pada keselamatan. Tidak sedikit pengguna sepeda montor yang melanggar tata
tertib lalu lintas. Dan akibat banyak pengguna sepeda montor yang menyepelekan
tata tertib lalu lintas tersebut , hal ini menjadikan angka kecelakaan paling
banayak adalah sepeda montor.
b.
Menjaga agar penggunaan tenaga/kekuatan yang diperlukan untuk
mengangkut muatan dan untuk mepercepat atau memeperlambat kendaraan , berada
pada kecepatan balik yang wajar tanpa merusak muatan . Tenaga penggerak ini
harus terkendali agar muatan dapat bergerak tanpa beberbenturan sepanjang jalan
. hal ini menuntut moda perangkutan tertentu.
Saat mengendarai keadaan supir angkutan umum harus baik.
Dikarenakan saat kondisi yang baik, supir angkutan umum dapat mengatur
emosinya. Sehingga dapat mengendarai angkutan umumnya dengan baik tanpa terjadi
kecelakaan yang menyebabkan banyak korban. Karena nyawa muatan yang ada pada
angkutan umum di tanggung oleh supir dari angkutan umum tersebut.
Sedangkan pada sepeda montor kesalahan pengendara akan di
tanggung sendiri. Karena bila pengendara sedang lelah dan tidak dapat
mengendalikan saat mengendarai sepeda montor, maka pennguna tersebutlah yang
menanggung akibatnya jika tidak dapat mengenadalikan sepeda montornya.
c.
Melindungi muatan dari setiap kerusakan sehingga beberapa hal
harus dikendalikan. Lingkungan yang mantap, tekanan udara, kelembabpan dll.
Keadaan Angkutan umum telah mengalami kemajuan yang cukup
baik. Seperti di luncurkanya BRT dan Bus Damri berAC kedua angkutan umum
tersebut memiliki nilai plus. Karena selain berAC angkutan umum tersebut
memiliki kapasitas yang banyak. Namun melihat keadaan, masih terdapat angkutan
umum yang tidak layak di gunakan, dan angkutan umum tersebut mematok haraga yang
sangat rendah di bandingkan dengan angkutan umum yang memenuhi standard. Hal
ini menjadikan banyak konsumen yang lebih memilih untuk menggunakan jasa
angkutan umum dengan tariff yang cukup rendah. Sedangkan pada angkutan umum
dengan tariff rendah tersebut sangat tidak layak untuk di gunakan.
Berbeda halnya dengan sepeda montor. Mengendarai sepeda montor diperlukan banyak
perlengkapan seperti helm,jaket,sarung tangn dan slayer. Perlengkapan tersebut
sangat penting karena untuk melindungi kita terhadap tekana udara dan polusi
udara.
2.
Karakteristik
Pelayanan Komponen Transportasi ( Marvin LM 1979,12-14)
a.
Time
Ø Total Trip Time
Menggunakan
angkutan umum membutuhkan waktu yang lebih banyak di bandingkan dengan
mengendarai sepeda montor. Hal ini di sebakan karena bila menggunakan angkutan
umum membutuhkan waktu untuk menunggu penumpang, berhenti di terminal,
menurunkan penumpang dll. Sedangkan mengendarai sepeda montor kita bisa
memperhitungkan waku dalam perjalanan kita sehingga waktu kita tidak banyak
terbuang.
Ø Reliability
Menggunakan angkutan umum lebih banyak menghabiskan waktu,
dan waktu yang kita gunakan untuk menggunakan angkutan umum memang tidak
sepenuhnya menjadi tanggung jawab supir angkutan umum. Karena memang sudah
menjadi resiko bila menggunakan angkutan umum lebuh banyak menghabiskana waktu.
Sedangkan mengendarai sepeda montor , selain kita bisa
menghitung waktu yang kita perlukan dalam perjalanan kita juga bisa
mempertanggung jawabkan waktu kita ketika mengendarai sepeda montor.
Ø Time spent at
transfer point
Angkutan umum pasti memiliki lintasan atau jalurnya sendiri.
Dan kita sebagai penumpang bila ingin menuju ke suatu tempat biasanya tidak
bisa menggunakan satu jenis angkutan umum saja. Hal ini mengakibatkan penumpang
harus berpindah dari angkot yang satu ke angkot yang lain. Sehingga waktu kita
semakin berkurang.
Sedangkan dengan mengendarai sepeda montor
kita dapat menuju ke tempat yang akan kita datangi kapan saja dan tanpa
berpindah sepeda montor. Oleh karena itu dengan mengendarai sepeda montor waktu
kita tidak terbuang sia-sia.
Ø Frequency of
service
Beberapa angkutan umum memberikan service yang baik bahkan
memuaskan tapi tidak sedikit pula angkutan umum yang memberikan service dengan
baik. Hal ini menjadikan berkurangnya peminat untuk menggunakan angkutan umum.
Dengan mengendarai sepeda montor kita
membutuhkan waktu untuk mejaga dan merawat sepeda montor, Agar saat mengendarai
sepeda montor tidak terjadi hal-hal yang diinginkan seperti mogok, macet dll.
Ø Schedule times
Beberapa
angkutan umum di luar negeri memiliki jadwal keberangkatan yang sangat baik
bahakan sangat tepat waktu, itu yang menjadikan peminat angkutan umum di luar
negeri lebih banyak di bandingkan Indonesia. Sedangkan di Indonesia angkutan
umum hampir tidak memiliki jadwal keberangkatan yang baik dan tidak tepat
waktu. Sehingga peminat angkutan umum pun berkurang karena kurang percayanya
penumpang terhadap keberangkatan angkutan umum tersebut.
Sedangkan mengendarai sepeda montor
kita dapat mengendarai kapan saja bahkan bisa menyesuaikan dengan jadwal kita.
b.
Cost to User
Ø Direct trans,
toll , parking
Ketika menggunakan jasa angkutan umum kita tidak perlu
repot-repot mebayar toll dan parking.
Tapi ketika kita lebih memilih mengendarai sepeda montor
pasti kita akan terkena biaya parking.
Ø Direct Operation
Saat kita lebih memilih menggunakan angkutan umum, maka kita
kan di kenai uang untuk operational angkutan umum tersebut. Tidak jauh beda dengan sepeda montor, ketika
kita mengendarai sepeda montor ,secara otomatis kita akan mengeluarkan biaya
untuk membeli bensin. Jadi dalam hal ini antara angkutan umum dan sepeda montor
sama-sama mengeluarkan biaya.
Ø Indirect cost,
maintenanoe insuring
Angkutan umum yang keadaan kendaraanya lengkap dan memenuhi
syarat pastinya memiliki asuransi . Tapi jika kita melihat pada kenyataan
banyak angkutan umum yang tidak memenuhi syarat, seperti angkutan umum yang
tidak dilengkapi dengan kelengkkapan kendaraan bahkan asuransi.
Keadaan sepeda montor yang kita liad
sekarang pastilah selalu berkembang dengan model-model sepeda montor yang lebih
modern. Oleh karena itu tidak sedikit keadaan sepeda montor yang masih baik.
Tidak hanya itu, Sepeda montor juga terdapat asuransi untuk kecelakaanya,
umumnya untuk sepeda montor yang masih baru.
c.
Safety
Ø Probability of
fataling or destruction cargo
Saat terjadi kecelakaan , akibat kecelakaan yang fatal sering
terjadi pada kecelakaan sepeda montor. Oleh karena itu pengendara sepeda montor
selalu di ingatkan untuk memakai perlatan pelindung seperti helm,slayer,jaket
dan kaos tangan.
Bukan berarti menggunakan angkutan umum tidak memiliki resiko
yang fatal. Tapi kita sebagai pengguna angkutan umum juga selalu waspada atau
selalu mengingatkan pengandara angkutan umum untuk selalu berhati-hati ssat
mengendarai angkutan umum tersebut.
Ø Probability of
accident of any short
Ketika kita menggunakan jasa angkutan umum , pengendara
angkutan umum atau supir terkesan tidak terburu-buru saat mengendarai angkutan umumnya.
Bahkan supir angkutan umum sering mengendarai angkutan umumnya dengan kecepatan
rendah. Tapi ada beberapa supir angkutan umum yang masih ugal-ugalan ,
contohnya saja bagi angkutan umum yang sedang mengejar setoran.
Sedangkan tidak sedikit pengendara sepeda montor yang
mengendarai dengan kecepatan tinggi. Hal ini dikarenakan bentuk sepeda montor
yang ramping dan mudah di kendalikan. Jadi banyak orang memanfaatkan sepeda
montor saat keadaan jalan macet dan saat keadaan jalan tidak cukup untuk dilalui
mobil.
Ø Probability
distribution of accident types
Melihat angka kecelakaan yang paling tinggi adalah kecelakaan
sepeda montor. Karena terlalu banyaknya pengguna sepeda montor dan tidak
sedikit pengendara sepeda montor yang buta akan rambu-rambu lalu lintas.
Sehingga mengendarai sepeda montor lebih berbahaya dan rawan terhadap
kecelakaan.
d.
Comfort and Convenience for User
Ø Walking distance
Melihat keadaan sekarang jumlah angkutan umum di kota
relative banyak, oleh karena itu keberadaan angkutan umum yang jumlahnya
semakin melambung, mengakibatkan angkutan umum tersebut sering berlalu-lalang
dengan penumpang yang tidak optimal.
Sedangkan pengguna sepeda montor
pastilah sudah seperti debu dan polusi yang ada dimana-mana. Bahkan hingga
pelosok desa pun keberadaan sepeda montor sudah dapat di temukan. Jadi saat
berada di jalan raya hampir 30% kepadatan disebabkan oleh sepeada montor.
Ø Number of Vehicles changes
Required
Kenyamanan
menggunakan jasa angkutan umum sudah sewajarnya untuk di tingkatkan lagi.
Dengan kwalitas angkutan umum yang baik dan biaya operational yang rendah maka
perubahan tersebut sangat di perlukan.
Ø
Phyyical
comfort (temperature, cleanliness)
Saat
menggunakan jasa angkutan umum kita dapat berlindung dari temperature yang
tinggi dan rendah, bahkan kita dapat berlindung saat hujan turun. Tidak hanya
itu , menggunakan jasa angkutan umum kita juga bisa berlindung dari debu.
Sedangkan
saat mengendarai sepeda montor kita tidak dapat berlindung dari temperature
yang tinggi dan rendah, bhkan saat hujan turun kita harus berlindung dengan
menggunakan jas hujan. Tidak hanya itu saat
mengendarai sepeda montor kita harus menggunakan slayer agar dapat
mengurangi debu yang masuk saat kita bernafas.
Ø
Phychological
comfort (status privacy)
Angkutan
umum, berarti angkutan tersebut di gunakan untuk fasilitas umum. Jadi
kenyamanan untuk hal pribadi jarang di temukan di angkutan umum bahkan jangan
samapi terjadi. Karena kita harus menjadikan angkutan umum sewajarnya sebagai
fasilitas umum.
Sedangkan
saat mngendarai montor kita dapat menjadikan montor kita sebagai kenyaman
pribadi. Contohnya mengendarai montor sambil mendengarkan lagu dan
bernyanyi-nyanyi. Apabila hal ini kita lakukan di angkutan umum , apa kata
orang yang berada di angkutan umum tersebut .
Ø
Other
Amanities (baggage handling)
Saat
menggunakan jasa angkutan umum , kita tidak bisa membatasi barang bawaan dan
jumlah penumpang yang akan diangkut. Oleh karena itu kenyamanan angkutan umum
sangat berkurang saat membawa penumpang dan barang bwaan yang melebihi
kapasitasnya.
Sedangkan
saat mengendarai sepeda montor kita bisa membatasi barang bawaan dan penumpang
yang sekiranya dapat di angkut. Oleh karena itu kita dapat membuat kenyamanan
saat mengendarai sepeda montor tersebut.
Ø
Enjoyment
of trip
Memilih
untuk menggunakan jasa angkutan umum berarti kita juga bisa menikmati
perjalanan, karena kita bisa melihat keadaan sekitar dan kita bisa memanfaatkan
untuk membaca, makan,minum dll.
Sedangkan
saat mengendarai sepeda montor , kita harus focus mengendarai sepeda montor
tersebut.
e.
Shiiper
Service
Ø
division
and reconsightment privileges insurance
Menggunakan
jasa angkutan umum di kota-kota daerah semarang. Umumnya hanya mendapatkan pelayanan yang kurang memuaskan dikarenakan
sumber daya manuasa yang bekerja kurang proporsional. Sehingga peminat angkutan
umum semakin berkurang.
Sedangkan
dalam mengendarai sepeda montor, kita juga harus rajin menyervice montor kita.
Sehingga kita mendapatkan service yang baik dari montor yang kita gunakan.
III. PENUTUP
Mengapa Saudara lebih memilih memakai sepeda montor dari pada
angkutan umum ? hal ini terjadi karena, dengan melihat karakteristik pelayanan
komponen transportasi . yaitu :
1. Karakteristik
Pelayanan Komponen Transportasi ( Morlok,1978,76)
a.
Menjamin
agar muatan tidak rusak
b.
Menjaga agar penggunaan tenaga/kekuatan yang diperlukan untuk
mengangkut muatan dan untuk mepercepat atau memeperlambat kendaraan , berada
pada kecepatan balik yang wajar tanpa merusak muatan . Tenaga penggerak ini
harus terkendali agar muatan dapat
bergerak tanpa beberbenturan sepanjang jalan . hal ini menuntut moda
perangkutan tertentu.
c.
Melindungi muatan dari setiap kerusakan sehingga beberapa hal
harus dikendalikan. Lingkungan yang
mantap, tekanan udara, kelembabpan dll.
2. Karakteristik Pelayanan Komponen Transportasi ( Marvin LM
1979,12-14)
a.
Time
Ø Total Trip Time
Ø Reliability
Ø Time spent at
transfer point
Ø Frequency of
service
Ø Schedule times
b.
Cost to User
Ø Direct trans,
toll , parking
Ø Direct Operation
Ø Indirect cost,
maintenanoe insuring
c.
Safety Comfort and Convenience for User
Ø Probability of
fataling or destruction cargo
Ø Probability of
accident of any short
Ø Probability
distribution of accident types
d.
Comfort and Convenience for User
Ø Walking distance
Ø Number of Vehicles changes
Required
Ø
Phyyical
comfort (temperature, cleanliness)
Ø
Phychological
comfort (status privacy)
Ø
Other
Amanities (baggage handling)
Ø
Enjoyment
of trip
e.
Shiiper
Service
Ø
division
and reconsightment privileges insurance
Dengan
melihat beberapa karakteristik pelayanan komponen transportasi, Menggunakan
jasa angkutan umum dan mengndarai sepeda montor memiliki kelebihan dan
kekurangnya sendir-sendiri. Tapi dengan melihat penjabaran di atas di terangkan
bahwa mengendarai sepeda montor memliki kelebihan yang lebih banyak di
bandingkan angkutan umum sehingga banyak masyarakat yang lebih meilih
menggunaka sepeda montor.
Padahal
jika kondisi seperti ini akan semakin bertingkat maka jumlah angkutan umum akan
semakin mengecil, dan jika hal ini terjadi kekayaan minyak bumi di bumi akan
cepat habis, karena penggunaan sepeda montor yang lebih. Oleh karena itu kita
sebagai generasi penerus bangsa harus menyadarkan masyarakat bahwa menggunakan
jasa angkutan umum lebih berharga dari pada mengendarai sepeda montor pribadi.
Walaupun mengendarai sepeda montor pribadi memiliki kelebihan yang banyak.