navigasi

Sabtu, 14 April 2012

Transportasi di Indonesia


TRANSPORTASI DI INDONESIA 
Disusun Sebagai Tugas Dasar-dasar Rekayasa Transportasi
By Rizka Arbaningrum


I.  PENDAHULUAN
Sistem angkutan umum pada dasarnya dibentuk dari sekumpulan perangkat keras (hardware) utama yang terdiri dari prasarana dan sistem sarana. Selanjutnya kedua komponen perangkat keras tersebut dioperasikan dengan sistem pengoperasian atau sistem perangkat lunak yang terdiri dari komponen-komponen seperti : frekuensi dan tarif. Adapun komponen dari prasarana dan sarana angkutan umum itu sendiri antara lain, komponen prasarana angkutan umum, meliputi, sistem jaringan rute, terminal, track di sepanjang right of way dari tiap rute, halte. Komponen sarana angkutan umum, meliputi, jenis kendaraan yang digunakan dan dimensi dan desain kendaraan. Dari komponen-komponen tersebut diatas maka adalah penting untuk menyiapkan sistem prasarana yang baik, agar pelayanan angkutan umum secara keseluruhan mempunyai performansi yang baik dan layak.
Sarana angkutan umum pada suatu wilayah/kota sangat diperlukan keberadaannya oleh masyarakat. Agar tidak terjadi kesemrawutan lalu lintas dengan adanya angkutan umum tersebut perlu dilakukan penataan, yang mencakup aspek-aspek terlibat di dalamnya seperti : pola kebutuhan pergerakan, sistem operasi, serta tingkat pelayanan.
Penataan sistem angkutan umum yang kurang baik bisa menambah permasalahan yang ada seperti : tumpang tindihnya rute, jumlah armada yang telalu besar, tingkat pelayanan yang rendah, waktu tempuh yang lama dan lain-lainnya. Hal ini akan menyebabkan menurunnya tingkat pelayanan engkutan umum dan terkadang dapat menambah tingkat kemacetan di jalan. 
II. ISI
Pelayanan jasa angkutan umum ini akan ditinjau dari beberapa dimensi utama seperti prasarana, sarana, dan sistem operasi yang memiliki atribut-atribut berupa Waktu, Ongkos, Keamanan, Kenyamanan, dan Pelayanan sehingga Ekspektasi dan Persepsi pengguna jasa angkutan umum lebih dapat terwakilkan dan terakomodasi sebagaimana mestinya.
Sedangkan melihat keadaan , peminat angkutan umum sangat kurang di bandingkan peminat pengguna sepeda montor. Oleh karena itu akan di bahas lebih lanjut lagi tentang berkurangnya peminat angkutan umum. Di tinjau dari karakteristik pelayanan komponen transportasi  :

1.         Karakteristik Pelayanan Komponen Transportasi ( Morlok,1978,76)
a.       Menjamin agar muatan tidak rusak
Angkutan umum memliki nilai yang lebih ekonomis dibandingkan sepeda montor, Namun melihat kondisi supir angkutan umum, mereka lebih cenderung untuk menyupir ugal-ugalan, contohnya saja : Banyak supir angkutan umum yang sering berebut penumpang, sehingga mereka mengendarai angkutan umum tersebut secara ugal-ugalan dan tidak memikirkan muatan yang ada di dalam angkutan umum tersebut.
           Sedangkan melihat keadaan pengguna sepeda montor, mereka lebih mementingkan waktu dari pada keselamatan. Tidak sedikit pengguna sepeda montor yang melanggar tata tertib lalu lintas. Dan akibat banyak pengguna sepeda montor yang menyepelekan tata tertib lalu lintas tersebut , hal ini menjadikan angka kecelakaan paling banayak adalah sepeda montor.
b.      Menjaga agar penggunaan tenaga/kekuatan yang diperlukan untuk mengangkut muatan dan untuk mepercepat atau memeperlambat kendaraan , berada pada kecepatan balik yang wajar tanpa merusak muatan . Tenaga penggerak ini harus terkendali agar muatan dapat bergerak tanpa beberbenturan sepanjang jalan . hal ini menuntut moda perangkutan tertentu.
Saat mengendarai keadaan supir angkutan umum harus baik. Dikarenakan saat kondisi yang baik, supir angkutan umum dapat mengatur emosinya. Sehingga dapat mengendarai angkutan umumnya dengan baik tanpa terjadi kecelakaan yang menyebabkan banyak korban. Karena nyawa muatan yang ada pada angkutan umum di tanggung oleh supir dari angkutan umum tersebut.
Sedangkan pada sepeda montor kesalahan pengendara akan di tanggung sendiri. Karena bila pengendara sedang lelah dan tidak dapat mengendalikan saat mengendarai sepeda montor, maka pennguna tersebutlah yang menanggung akibatnya jika tidak dapat mengenadalikan sepeda montornya.
c.       Melindungi muatan dari setiap kerusakan sehingga beberapa hal harus dikendalikan. Lingkungan yang mantap, tekanan udara, kelembabpan dll.
Keadaan Angkutan umum telah mengalami kemajuan yang cukup baik. Seperti di luncurkanya BRT dan Bus Damri berAC kedua angkutan umum tersebut memiliki nilai plus. Karena selain berAC angkutan umum tersebut memiliki kapasitas yang banyak. Namun melihat keadaan, masih terdapat angkutan umum yang tidak layak di gunakan, dan angkutan umum tersebut mematok haraga yang sangat rendah di bandingkan dengan angkutan umum yang memenuhi standard. Hal ini menjadikan banyak konsumen yang lebih memilih untuk menggunakan jasa angkutan umum dengan tariff yang cukup rendah. Sedangkan pada angkutan umum dengan tariff rendah tersebut sangat tidak layak untuk di gunakan.
Berbeda halnya dengan sepeda montor.  Mengendarai sepeda montor diperlukan banyak perlengkapan seperti helm,jaket,sarung tangn dan slayer. Perlengkapan tersebut sangat penting karena untuk melindungi kita terhadap tekana udara dan polusi udara.

2.      Karakteristik Pelayanan Komponen Transportasi ( Marvin LM 1979,12-14)
a.       Time
Ø  Total Trip Time
Menggunakan angkutan umum membutuhkan waktu yang lebih banyak di bandingkan dengan mengendarai sepeda montor. Hal ini di sebakan karena bila menggunakan angkutan umum membutuhkan waktu untuk menunggu penumpang, berhenti di terminal, menurunkan penumpang dll. Sedangkan mengendarai sepeda montor kita bisa memperhitungkan waku dalam perjalanan kita sehingga waktu kita tidak banyak terbuang.
Ø  Reliability
Menggunakan angkutan umum lebih banyak menghabiskan waktu, dan waktu yang kita gunakan untuk menggunakan angkutan umum memang tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab supir angkutan umum. Karena memang sudah menjadi resiko bila menggunakan angkutan umum lebuh banyak menghabiskana waktu.
Sedangkan mengendarai sepeda montor , selain kita bisa menghitung waktu yang kita perlukan dalam perjalanan kita juga bisa mempertanggung jawabkan waktu kita ketika mengendarai sepeda montor.
Ø  Time spent at transfer point
Angkutan umum pasti memiliki lintasan atau jalurnya sendiri. Dan kita sebagai penumpang bila ingin menuju ke suatu tempat biasanya tidak bisa menggunakan satu jenis angkutan umum saja. Hal ini mengakibatkan penumpang harus berpindah dari angkot yang satu ke angkot yang lain. Sehingga waktu kita semakin berkurang.
      Sedangkan dengan mengendarai sepeda montor kita dapat menuju ke tempat yang akan kita datangi kapan saja dan tanpa berpindah sepeda montor. Oleh karena itu dengan mengendarai sepeda montor waktu kita tidak terbuang sia-sia.
Ø  Frequency of service
Beberapa angkutan umum memberikan service yang baik bahkan memuaskan tapi tidak sedikit pula angkutan umum yang memberikan service dengan baik. Hal ini menjadikan berkurangnya peminat untuk menggunakan angkutan umum.
      Dengan mengendarai sepeda montor kita membutuhkan waktu untuk mejaga dan merawat sepeda montor, Agar saat mengendarai sepeda montor tidak terjadi hal-hal yang diinginkan seperti mogok, macet dll.
Ø  Schedule times
Beberapa angkutan umum di luar negeri memiliki jadwal keberangkatan yang sangat baik bahakan sangat tepat waktu, itu yang menjadikan peminat angkutan umum di luar negeri lebih banyak di bandingkan Indonesia. Sedangkan di Indonesia angkutan umum hampir tidak memiliki jadwal keberangkatan yang baik dan tidak tepat waktu. Sehingga peminat angkutan umum pun berkurang karena kurang percayanya penumpang terhadap keberangkatan angkutan umum tersebut.
            Sedangkan mengendarai sepeda montor kita dapat mengendarai kapan saja bahkan bisa menyesuaikan dengan jadwal kita.
b.      Cost to User
Ø  Direct trans, toll , parking
Ketika menggunakan jasa angkutan umum kita tidak perlu repot-repot mebayar toll dan parking.
Tapi ketika kita lebih memilih mengendarai sepeda montor pasti kita akan terkena biaya parking.
Ø  Direct Operation
Saat kita lebih memilih menggunakan angkutan umum, maka kita kan di kenai uang untuk operational angkutan umum tersebut. Tidak jauh beda dengan sepeda montor, ketika kita mengendarai sepeda montor ,secara otomatis kita akan mengeluarkan biaya untuk membeli bensin. Jadi dalam hal ini antara angkutan umum dan sepeda montor sama-sama mengeluarkan biaya.
Ø  Indirect cost, maintenanoe insuring
Angkutan umum yang keadaan kendaraanya lengkap dan memenuhi syarat pastinya memiliki asuransi . Tapi jika kita melihat pada kenyataan banyak angkutan umum yang tidak memenuhi syarat, seperti angkutan umum yang tidak dilengkapi dengan kelengkkapan kendaraan bahkan asuransi.
            Keadaan sepeda montor yang kita liad sekarang pastilah selalu berkembang dengan model-model sepeda montor yang lebih modern. Oleh karena itu tidak sedikit keadaan sepeda montor yang masih baik. Tidak hanya itu, Sepeda montor juga terdapat asuransi untuk kecelakaanya, umumnya untuk sepeda montor yang masih baru.
c.       Safety
Ø  Probability of fataling or destruction cargo
Saat terjadi kecelakaan , akibat kecelakaan yang fatal sering terjadi pada kecelakaan sepeda montor. Oleh karena itu pengendara sepeda montor selalu di ingatkan untuk memakai perlatan pelindung seperti helm,slayer,jaket dan kaos tangan.
Bukan berarti menggunakan angkutan umum tidak memiliki resiko yang fatal. Tapi kita sebagai pengguna angkutan umum juga selalu waspada atau selalu  mengingatkan pengandara  angkutan umum untuk selalu berhati-hati ssat mengendarai angkutan umum tersebut.
Ø  Probability of accident of any short
Ketika kita menggunakan jasa angkutan umum , pengendara angkutan umum atau supir terkesan tidak terburu-buru saat mengendarai angkutan umumnya. Bahkan supir angkutan umum sering mengendarai angkutan umumnya dengan kecepatan rendah. Tapi ada beberapa supir angkutan umum yang masih ugal-ugalan , contohnya saja bagi angkutan umum yang sedang mengejar setoran.
Sedangkan tidak sedikit pengendara sepeda montor yang mengendarai dengan kecepatan tinggi. Hal ini dikarenakan bentuk sepeda montor yang ramping dan mudah di kendalikan. Jadi banyak orang memanfaatkan sepeda montor saat keadaan jalan macet dan saat keadaan jalan tidak cukup untuk dilalui mobil. 
Ø  Probability distribution of accident types
Melihat angka kecelakaan yang paling tinggi adalah kecelakaan sepeda montor. Karena terlalu banyaknya pengguna sepeda montor dan tidak sedikit pengendara sepeda montor yang buta akan rambu-rambu lalu lintas. Sehingga mengendarai sepeda montor lebih berbahaya dan rawan terhadap kecelakaan.

d.      Comfort and Convenience for User
Ø  Walking distance
Melihat keadaan sekarang jumlah angkutan umum di kota relative banyak, oleh karena itu keberadaan angkutan umum yang jumlahnya semakin melambung, mengakibatkan angkutan umum tersebut sering berlalu-lalang dengan penumpang yang tidak optimal.
            Sedangkan pengguna sepeda montor pastilah sudah seperti debu dan polusi yang ada dimana-mana. Bahkan hingga pelosok desa pun keberadaan sepeda montor sudah dapat di temukan. Jadi saat berada di jalan raya hampir 30% kepadatan disebabkan oleh sepeada montor.
Ø  Number of Vehicles changes Required
Kenyamanan menggunakan jasa angkutan umum sudah sewajarnya untuk di tingkatkan lagi. Dengan kwalitas angkutan umum yang baik dan biaya operational yang rendah maka perubahan tersebut sangat di perlukan.
Ø  Phyyical comfort (temperature, cleanliness)
Saat menggunakan jasa angkutan umum kita dapat berlindung dari temperature yang tinggi dan rendah, bahkan kita dapat berlindung saat hujan turun. Tidak hanya itu , menggunakan jasa angkutan umum kita juga bisa berlindung dari debu.
Sedangkan saat mengendarai sepeda montor kita tidak dapat berlindung dari temperature yang tinggi dan rendah, bhkan saat hujan turun kita harus berlindung dengan menggunakan jas hujan. Tidak hanya itu saat  mengendarai sepeda montor kita harus menggunakan slayer agar dapat mengurangi debu yang masuk saat kita bernafas.
Ø  Phychological comfort (status privacy)
Angkutan umum, berarti angkutan tersebut di gunakan untuk fasilitas umum. Jadi kenyamanan untuk hal pribadi jarang di temukan di angkutan umum bahkan jangan samapi terjadi. Karena kita harus menjadikan angkutan umum sewajarnya sebagai fasilitas umum.
            Sedangkan saat mngendarai montor kita dapat menjadikan montor kita sebagai kenyaman pribadi. Contohnya mengendarai montor sambil mendengarkan lagu dan bernyanyi-nyanyi. Apabila hal ini kita lakukan di angkutan umum , apa kata orang yang berada di angkutan umum tersebut .
Ø  Other Amanities (baggage handling)
Saat menggunakan jasa angkutan umum , kita tidak bisa membatasi barang bawaan dan jumlah penumpang yang akan diangkut. Oleh karena itu kenyamanan angkutan umum sangat berkurang saat membawa penumpang dan barang bwaan yang melebihi kapasitasnya.
Sedangkan saat mengendarai sepeda montor kita bisa membatasi barang bawaan dan penumpang yang sekiranya dapat di angkut. Oleh karena itu kita dapat membuat kenyamanan saat mengendarai sepeda montor tersebut.
Ø  Enjoyment of trip
Memilih untuk menggunakan jasa angkutan umum berarti kita juga bisa menikmati perjalanan, karena kita bisa melihat keadaan sekitar dan kita bisa memanfaatkan untuk membaca, makan,minum dll.
Sedangkan saat mengendarai sepeda montor , kita harus focus mengendarai sepeda montor tersebut.
e.       Shiiper Service
Ø  division and reconsightment privileges insurance
Menggunakan jasa angkutan umum di kota-kota daerah semarang. Umumnya hanya mendapatkan  pelayanan yang kurang memuaskan dikarenakan sumber daya manuasa yang bekerja kurang proporsional. Sehingga peminat angkutan umum semakin berkurang.
Sedangkan dalam mengendarai sepeda montor, kita juga harus rajin menyervice montor kita. Sehingga kita mendapatkan service yang baik dari montor yang kita gunakan.

III. PENUTUP
Mengapa Saudara lebih memilih memakai sepeda montor dari pada angkutan umum ? hal ini terjadi karena, dengan melihat karakteristik pelayanan komponen transportasi . yaitu :

1.      Karakteristik Pelayanan Komponen Transportasi ( Morlok,1978,76)
a.       Menjamin agar muatan tidak rusak
b.      Menjaga agar penggunaan tenaga/kekuatan yang diperlukan untuk mengangkut muatan dan untuk mepercepat atau memeperlambat kendaraan , berada pada kecepatan balik yang wajar tanpa merusak muatan . Tenaga penggerak ini harus  terkendali agar muatan dapat bergerak tanpa beberbenturan sepanjang jalan . hal ini menuntut moda perangkutan tertentu.
c.       Melindungi muatan dari setiap kerusakan sehingga beberapa hal harus dikendalikan.  Lingkungan yang mantap, tekanan udara, kelembabpan dll.
2.      Karakteristik Pelayanan Komponen Transportasi ( Marvin LM 1979,12-14)
a.       Time
Ø  Total Trip Time
Ø  Reliability
Ø  Time spent at transfer point
Ø  Frequency of service
Ø  Schedule times

b.      Cost to User
Ø  Direct trans, toll , parking
Ø  Direct Operation
Ø  Indirect cost, maintenanoe insuring

c.       Safety Comfort and Convenience for User
Ø  Probability of fataling or destruction cargo
Ø  Probability of accident of any short
Ø  Probability distribution of accident types

d.      Comfort and Convenience for User
Ø  Walking distance
Ø  Number of Vehicles changes Required
Ø  Phyyical comfort (temperature, cleanliness)
Ø  Phychological comfort (status privacy)
Ø  Other Amanities (baggage handling)
Ø  Enjoyment of trip

e.       Shiiper Service
Ø  division and reconsightment privileges insurance

Dengan melihat beberapa karakteristik pelayanan komponen transportasi, Menggunakan jasa angkutan umum dan mengndarai sepeda montor memiliki kelebihan dan kekurangnya sendir-sendiri. Tapi dengan melihat penjabaran di atas di terangkan bahwa mengendarai sepeda montor memliki kelebihan yang lebih banyak di bandingkan angkutan umum sehingga banyak masyarakat yang lebih meilih menggunaka sepeda montor.

Padahal jika kondisi seperti ini akan semakin bertingkat maka jumlah angkutan umum akan semakin mengecil, dan jika hal ini terjadi kekayaan minyak bumi di bumi akan cepat habis, karena penggunaan sepeda montor yang lebih. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus menyadarkan masyarakat bahwa menggunakan jasa angkutan umum lebih berharga dari pada mengendarai sepeda montor pribadi. Walaupun mengendarai sepeda montor pribadi memiliki kelebihan yang banyak.